Pengunjung Membludak, Kereta Api Jadi Primadona

bandungekspres.co.id – Selama libur panjang kemarin, setiap hari, rata-rata tidak kurang dari 4.000 pengunjung memadati Taman Lalu Lintas Bandung. Berdasarkan pantauan Bandung Ekspres, pengunjung yang datang kebanyakan berasal dari luar Kota Bandung seperti Priangan Timur.

’’Destinasi mereka ke Taman Lalu Lintas, biasanya jadi persinggahan terakhir setelah mengunjungi tempat wisata lainnya,” kata Ketua Pengawas Taman Lalu Lintas Dance Saeful didampingi Wakil Pengawas Adi Purwanto kepada Bandung Ekspres, kemarin.

Dibanding hari biasa maupun Idul Fitri, pada libur panjang kali ini pengunjung alami kenaikan sekitar 50 persen. ’’Umumnya pada hari libur biasa pengunjung berkisar 2000-2500 orang. Itupun bersamaan dengan libur di hari Minggu,” tukas Dance.

Terkait biaya masuk atau tiket, Taman Lalu Lintas tidak mangpang mengpeung (ajimumpung), pihaknya tetap memberlakukan layaknya hari biasa. Di luar Minggu, harga tiket tetap Rp 6.000, sedangkan Minggu atau libur Rp 7000.

Sementara wahana yang menjadi idola pengunjung, tidak hanya diminati anak-anak melainkan juga orang dewasa, adalah kereta api. Tiap hari sekitar 2.000 orang memanfaatkan fasilitas permainan tersebut. Sehingga, rangkaian pun ditambah menjadi dua. ’’Satu rangkaian dapat mengangkut 40 orang dengan tiga gerbong,” sahut Adi.

Selain kereta api, permainan lain yang diminati pengunjung, adalah karusel juga kolam renang. Kedua jenis hiburan tersebut hampir sama dipenuhi wisatawan.

Berdasar jumlah kunjungan wisata di libur panjang kemarin, diprediksi peningkatan kunjungan wisatawan ke Taman Lalu Lintas, akan terjadi hingga Tahun Baru 2016, ditambah dua hari sesudahnya (2-3 Januari).

’’Ini hari hari baik buat pengelola. Sebab, pada hari biasa normalnya   pengunjung tak lebih dari 500 orang,” jelas Adi dengan raut muka berbinar.

Dirinya tidak menepis, terdampak banyaknya pengunjung pemasukan taman permainan itu jadi lebih besar. Hari-hari biasa tidak akan membludak seperti libur panjang, tetapi kemungkinan terbaik hanya dari kunjungan ekstrakulikuler. Meski temporer, biasanya sekolah membawa pengunjung hingga 1.000 pengunjung. ’’Itu karena ada program mulok (muatan lokal) di sekolahnya,” tukas Adi.

Pada kesempatan tersebut, biasanya pihaknya berikan pendidikan melalui pemandu penyuluhan lalu lintas. Seperti cara menyeberang jalan dan pengenalan rambu-rambu. ’’Pemandu dari guru TK yang khusus. Ada dua orang yang biasa bertugas,’’ tutur Adi.

Tinggalkan Balasan