Pemersatu Bisnis Keluarga

KALI pertama belajar bisnis, Jodi Janitra ingin menyatukan bisnis keluarga besarnya yang memiliki lini sama, yakni perusahaan kue kering (cookies) di Bandung. Cita-cita itu akhirnya tercapai.

Jodi Janitra
Jodi Janitra

Delapan tahun silam, Jodi lebih banyak nongkrong dengan teman-teman sebayanya hingga dia malas kuliah. Karena itu, dia terpaksa drop out dari kuliah.

Orangtua Jodi pun murka hingga akhirnya uang saku Jodi distop. Mau tak mau Jodi harus mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi Dedi Hidayat, ayah Jodi tak membiarkan begitu saja anaknya. ”Saya masih diberi kesempatan untuk membuktikan dan bertanggung jawab,” Ungkap Jodi kepada Jawa Pos (grup Bandung Ekspres).

Jodi lantas meminjam uang Rp 4 juta kepada ayahnya untuk modal bisnis. Tak cuma itu, ayahnya juga menyediakan tempat bisnis di Jalan Riau. Pada 2004 itu Jodi memulai bisnis sesuai dengan passion-nya. Dia mendirikan kafe bernama Bober, akronim Bojong Koneng Bersatu. ”Yang saya pikirkan saat membuat nama Bober adalah ingin bisnis keluarga besar saya di Bojong Koneng bisa bersatu. Tidak sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Terbukti, Bober tak hanya mampu menambah cabang-cabang dalam waktu beberapa tahun. Bober juga bisa bertahan hingga detik ini. Karyawan yang semula hanya dua orang sekarang berkembang menjadi 110 orang karyawan. Tahun ini Bober juga berniat memperluas penguasaan pasar ke dua kota besar lagi,yakni Surabaya dan Palembang.

Melihat keseriusan Jodi, hati sang ayah luluh. Jodi ditawarkan masuk kerajaan bisnis sang ayah dibidang kuliner, yakni perusahaan kue kering (cookies). Dengan iklim usaha yang sehat dan memiliki pangsa pasar besar ditanah air. Pada 2008, Jodi akhirnya resmi bergabung dengan perusahaan cookies ayahnya yang berbendera J&C.

Sejak masuk, Jodi telah banyak mengimplementasikan pengalaman bisnisnya dari Bober ke J&C. Selain merapatkan struktur manajemen perusahaan, dia membawa ide-ide segar seperti peningkatan after sales service yang sebelumnya tak digarap oleh generasi pertama. ”Pada dasarnya konsep bisnisnya sama, yakni harus selalu aktif menciptakan hal baru. Namun yang berbeda, kemungkinan kalau kafe hanya datang, minum, selesai lalu pulang. Sedangkan bisnis cookies harus kuat after sales-nya karena untuk memperkuat jaringan agen,” ungkap Jodi yang kini berhasil menggandeng 1.100 agen di seluruh tanah air itu. Untuk peningkatan layanan purnajual itulah, Jodi selalu menggelar acara gathering agen cookies secara kontinyu dan konsisten.

Tinggalkan Balasan