Pembangunan Venue PON XIX Lamban

[tie_list type=”minus”]Ada Proyek yang Belum Tender [/tie_list]
COBLONG – Para pimpinan DPRD Jabar menilai kinerja pemerintahan lambat karena banyak venue PON XIX lamban. Hal ini teungkap dari hasil kunjungan kerja pimpinan dewan ke beberapa venue PON di Kota Cirebon. Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari merasa prihatin atas kondisi persiapan venue PON di beberapa daerah di Jabar yang sampai saat ini masih belum terselesaikan
”Saya prihatin, dengan kurang maksimalnya pembangunan ini karena kalau tidak diselesaikan ditakutkan akan terburu-buru dan mengabaikan kualitas pembangunan” jelas Ineu ketika ditemui di Gedung DPRD kemarin (17/6).
Ineu menuturkan, PB PON mengevaluasi persiapan seluruh venue dengan secara tepat dan tanggap mengidentifikasi setiap permasalahan sehingga pembangunan venue tidak terhambat. ”Nanti kita harus lihat, apakah dari sisi anggaran, atau persoalan tender. Kalau anggaran, PB PON harus kalkulasi kebutuhannya,” paparnya.
Senada dengannya, wakil ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengingatkan agar PB PON harus serius dalam membangun dan menentukan lokasi venue pertandingan sebab waktu pelaksanaan PON sudah mendesak. ”Jangan masih ada yang cadangan-cadangan tempat penyelenggaran nanti bisa duplikasi. Enggak boleh itu,” kata Irfan.
Dirinya menilai, Pemprov sebagai penanggung jawab penuh PB PON harus bersikap tegas terhadap kabupaten/kota yang ditunjuk sebagai lokasi venue pertandingan agar ikut mendorong pembangunan venue PON.
”Sekarang bukan. Waktunya lagi untuk memperdebatkan tetapi harus dilakukan tindakan cepat agar venue PON yang sedang dibangun segera terwujud,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Ali Hasan juga mengaku kecewa dengan persiapan pembangunan Venue PON di Kota Cirebon.
Ali yang juga turut hadir dalam kunjungan itu mengaku persiapan pembangunan venue dikomplek Stadion Bima sebagai venue akuatik, pengerjaannya masih belum dilakukan. ”Wah masih acak acakan tuh, banyak sampah dan belum ada tanda-tanda persiapan pembangunan venue,”kata dia.
Sementara itu, belum selesainya venue PON yang sesuai target membuat Wakil Ketua Komisi IV Dady Rohanadi menilai gubernur terlalu percaya pada informasi yang disampaikan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar. ”Banyak yang menyebut persiapan venue PON sudah mencapai 60-80 persen tidaklah benar dan ini terus kita pantau langsung dilapangan,” jelas Dady.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan