Pembangunan Technopark Masih Pro Kontra

bandungekspres.co.id– Lemahnya Komunikasi antara Pemkot Cimahi dengan warga, khususnya Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan memicu munculnya pro kontra atas rencana pembangunan Technopark di Lapang Krida Utama Kecamatan Cimahi Selatan. Hingga kini, banyak warga yang mengaku belum mengetahui jelas rencana pembangunan itu.

Hal ini seperti tercuat saat sosialisasi Pembangunan Technpoark di Aula Kecamatan Cimahi Selatan pada Selasa (8/12), lalu.

Ketua LPM Kecamatan Cimahi Selatan Sujatmiko mengungkapkan, karena ketidak tahun tersebut akhirnya muncul penolakan dari warga khususnya insan sepakbola di Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan. ”Kondisi tersebut terjadi karena lemahnya komunikasi antara warga dengan pihak pemerintah, sehingga menimbulkan pro kontra dan penolakan warga,” jelasnya.

Menurut Sujatmiko, warga sendiri banyak yang tidak tahu secara persis apa itu technopark serta maksud dan tujuannya. ” Warga pernah mendatangi dan menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kota Cimahi beberapa waktu lalu, terkait dengan lokasi pembangunana dan rencana pembangunan technopark tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Pemkot Cimahi Maria Fitriana mengungkapkan, pihaknya meminta kepada warga untuk tidak bertanya kepada pihak yang tidak paham tentang rencana pembangunan technopark. Akibat dari ketidakpahaman dan salah dalam menerima informasi, akhirnya hal itu menimbulkan pro kontra. ”Pembangunan Technopark di Lapangan Krida dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya para pelaku ekonomi muda,” jelasnya, saat sosialisasi.

Dikatakan Fitriana, Cimahi tidak memiliki sumber daya alam seperti daerah lainnya, karenanya perlu dilakukan terobosan dalam melaksanakan pembangunan di Kota Cimahi. Salah satunya dengan rencana pembangunan technopark di Lapangna Krida Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan.

Seperti diberitakan Bandung Ekspres, Kamis (3/12) lalu, terkait pembangunan technopark ini, perwakilan warga Kelurahan Utama sudah menyampaikan petis kepada pemerintah melalui Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Teknologi. ”Kami pada hakekatnya tidak memiliki kekuatan untuk mencegah, menghalang-halangi ataupun menggagalkan program pembangunan technopark, kami hanya punya usaha dan upaya bagaimana caranya semua itu tidak terjadi dengan meminta dukungan dari masyarakat Kelurahan Utama untuk secara bersana-sama menyatakan keberatan atas pengalih fungsian Lapang Krida tersebut,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan