Pelaporan Keuangan Harus Gunakan Sistem Aktual

bandungekspres– Bupati Kabupaten Bandung Barat Abubakar meminta kepada seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menajamkan kembali penyerapan anggaran menjelang akhir tahun. Selain memaksimalkan penyerapan anggaran, Abubakar juga meminta seluruh SKPD agar menajamkan sistem pelaporan keuangan yang menggunakan sistem akrual (metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi).

”Untuk menajamkan sistem pelaporan keuangan dan penyerapan anggaran ini, kami menggelar bimbingan teknis (bimtek) dengan menghadirkan narasumber dari Biro Keuangan Provinsi Jabar dan Badan Pengawasan Keuangan, dan Pembangunan (BPKP) Jabar,” kata Abubakar usai menghadiri acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Laporan Keuangan Daerah Berbasis Akrual Tahun Anggaran 2015 di Lembang kemarin (12/11).

Dengan menghadirkan para narasumber di bidangnya ini, kata Abubakar, para SKPD dapat diingatkan kembali bagaimana cara pengelolaan keuangan yang baik dan benar sesuai dengan aturan. Pengelolaan keuangan ini, meliputi dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan tanggung jawab. ”Itu merupakan proses pengelolaan keuangan. Dari sisi lain, saya mengingatkan agar penyerapan anggaran ini selambat-lambatnya 25 Desember mendatang,” tegasnya.

Diungkapkan Abubakar, hingga bulan November ini, tercatat penyerapan anggaran dari sisi pendapatan terealisasi sebanyak 78 persen dan belanja sudah mencapai 62 persen. Angka ini belum menunjukan angka memuaskan jika dikaitkan dengan waktu yang hanya beberapa pekan lagi menuju akhir tahun.

”Waktunya memang sempit. Makanya, aspek manejerial dari masing-masing SKPD harus lebih baik,” paparnya.

Lebih jauh Abubakar menjelaskan, bilamana masing-masing SKPD sudah melakukan penyerapan dengan baik, maka angka sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) akan semakin berkurang di tahun ini. Mengingat, tahun lalu angka silpa dikisaran Rp200 miliar. ”Sekarang tergantung pada SKPD. Saya hanya memberikan peringatan kepada mereka. Minimal angka silpa diharapkan bisa diefisiensikan,” katanya.

Abubakar tidak menampik, jika penyerapan anggaran yang menjadi sorotan yakni soal infrastruktur mengingat anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan cukup besar. Ia berpandangan, paling tidak hingga saat ini tender-tender sudah rampung dan berfokus pada pekerjaan di lapangan.

”Kita inginkan penyerapan dari infrastruktur juga dapat berjalan maksimal. Kalau pengelolaan keuangan berjalan baik, ujung-ujungnya kita bisa meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ,” ungkapnya seraya menyebutkan sebagai pimpinan rasa kekhawatiran tetap ada dengan sisa waktu yang tersisa seperti saat ini.

Tinggalkan Balasan