Pegawai RSPG Cisarua Keracunan Massal

 BOGOR – Peristiwa keracunan massal terjadi di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Kali ini menimpa puluhan pegawai RS Paru Dr. Goenawan Partowidigdo (RSPG) Cisarua dan karyawan Hotel Royal Safari Garden.

Mereka merasa pusing dan mual-mual setelah mengkonsumsi getuk lindri (penganan dari ketela pohon atau singkong) yang diduga mengandung zat kimia.         Hingga kemarin, tercatat 43 orang telah dirawat, dengan rincian 32 orang pegawai RSPG dan 11 karyawan Hotel Royal Garden. ”Sejak sore menjelang magrib pasien mulai berdatangan dengan keluhan, pusing, mual, muntah dan buang air besar,” ujar Kepala UGD RSPG, Agust Sukendar kepada Radar Bogor (Grup Bandung Ekspres) kemarin (17/5).

Berdasar informasi yang dihimpun, getuk lindri yang dikonsumsi korban merupakan snack sehari-hari ini bagi karyawan RSPG dan karyawan Hotel Safari Garden. Kebetulan keduanya berlangganan katering yang sama. ”Penganan ini (Getuk lindri,red) merupakan menu sarapan pagi para karyawan dan dokter,” cetusnya.

Diperkirakan korban bakal bertambah, pasalnya penganan itu dikonsumsi seluruh karyawan RSPG Cisarua. ”Ada sekitar 400 karyawan kita, namun yang mengeluh mual dan muntah berjumlah 32 orang. Mereka kini telah dirawat, sedangkan 11 orang lainnya dari Hotel Royal akan kita kirimkan dokter,” cetusnya.

Getuk yang disajikan dengan variasi menu beragam, disinyalir mengandung zat kimia berwarna. Dari semua getuk, panganan khas Jawa Tengah yang berwarna hijau lah yang diduga mengandung zat berbahaya. Agus menuturkan, ini kejadian yang pertama kali. Karena menu getuk sudah rutin disajikan oleh katering langganan mereka. ”Infeksi makanan seperti ini memang reaksinya cepat, bisa dalam hitungan jam. Sementara masih kami observasi,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Cisarua Kompol Musimin, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya akan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki penyebab dari keracunan massal ini. ”Diduga mengandung jamur berbahaya. Tapi masih kami selidiki. Sampai saat ini, korban masih dalam penanganan medis,” tandasnya. (dhi/mer/jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan