Pastikan Raskin Kualitas Baik

[tie_list type=”minus”]Kantor Ketahanan Pangan Sidak ke Gudang Bulog Cimahi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat mendatangi gudang Bulog Cimahi untuk meninjau kualitas beras raskin yang akan dibagikan di Kabupaten Bandung Barat. Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ade Sudiana, kunjungan tersebut dilakukan karena sudah bulan ini Bandung Barat menerima beras dengan kualitas jelek. Bahkan menerima raskin yang tidak sesuai timbangan.

“”Bupati sendiri marah rakyatnya menerima raskin dengan kualitas buruk,” ucap Ade kepada Bandung Ekspres di kemarin (5/11).

Menurutnya, dia selalu memantau setiap raskin yang akan didistribusikan ke Bandung Barat agar berkualitas bagus. Akan tetapi bulan lalu, raskin dengan kualitas buruk tersebut tetap ada di masyarakat. Ade merasa kecolongan tentang hal itu. ”Bulog sendiri beralasan tidak sengaja mendistribusikan raskin dengan kualitas buruk tersebut,” tuturnya.

Dirinya prihatin dengan pendistribusian raskin yang tidak sesuai itu. Kedatangannya ke Bulog bukan hanya memastikan kualitas raskin, dirinya sekaligus memantau pendistribusian raskin untuk korban bencana 2015. Dia berharap, agar Bulog tidak mendistribusikan kembali raskin dengan kualitas buruk tersebut.

”Bandung Barat jangan lagi ada raskin kualitas buruk untuk bulan ini dan bulan selanjutnya,” tuturnya.

Sementara, untuk penyusutan raskin dirinya meminta agar para kepada para aparat desa, RW, RT untuk menimbang kembali raskin yang diterima. Dia menghimbau agar penerima tidak usah takut dan ragu melaporkan penemuan tersebut. Pihak Bulog akan segera menindaklanjutinya selama 2×24 jam untuk menarik beras tersebut.

”Kalau ada temuan, segera laporkan. Masyarakat jangan ragu untuk melaporkannya!” tegasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Gudang Bulog Cimahi Harson membantah tidak ada penyusutan raskin di gudang. ”Kalau ada penyusutan, paling tidak lebih dari satu kilogram dalam satu karung,” ucapnya.

Menurutnya, raskin-raskin yang disimpan di gudang, membuat kadar air menyusut, sehingga berat raskin berkurang. Pihaknya menegaskan, penyusutan tersebut tidak sampai tiga kilogram. Kalaupun ada penyusutan bukan dari gudang, tapi pada pendistribusian.

Akan tetapi, diakui olehnya, hampir setiap bulan mendapati pihak menerima laporan penyusutan raskin tersebut. ”Pihak kami memberikan laporan tersebut kepada satker Bulog untuk ditindaklanjuti,” katanya. (mg5/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan