Parah, Kepsek Ini Cabuli Muridnya

Baru Lima Orang Lapor, Kemungkinan Bertambah

SOREANG – Oknum kepala sekolah (Kepsek) SD-SMP Satu Atap Cibanteng Jalan Jatihandap Kampung Cibanteng Rt 01/Rw 10 Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung diciduk karena melakukan pencabulan pada puluhan murid SMP di ruang kerjanya.

Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan menegaskan, telah menangkap SB, Kepsek SD-SMP Satu Atap Cibanteng pada Kamis (13/8). Penangkapan pada pelaku mengacu pada laporan salah satu orangtua korban EW dengan nomor laporan LP/B.324/VIII/2015/JBR/RES BDG.

”Pelaku adalah oknum kepala sekolah yang diduga melakukan pelecehan kepada murid SMP di sekolahnya. Saat ini baru ada lima orang (korban, Red) yang melapor,” kata Erwin kepada Bandung Ekspres di Mapolres Bandung kemarin (14/8).

GRAFIS OLEH TEGUH PAMUNGKAS/BANDUNG EKSPRES
GRAFIS OLEH TEGUH PAMUNGKAS/BANDUNG EKSPRES

Dia merinci, kelima korban yang melapor tersebut di antaranya SM, 14; MA, 14; ESR, 15; SN, 13; dan SRT, 14. Kelima korban tersebut, kata dia, digerayangi oleh pelaku dengan modus dipanggil satu per satu ke ruang kerja pelaku. Di dalam ruang tersebut, lanjutnya, pelaku menggerayangi organ vital para siswi. Namun, dia merinci, sejauh mana tindakan pencabulan tersebut dilakukan pada masing-masing korban. ”Rata-rata korban shock dan membuat laporan didampingi orangtua masing-masing,” paparnya.

Untuk mendalami kasus tersebut, anggota unit PPA turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyelidikan dan menginventarisir jumlah asusila pelaku yang sebenarnya. Dia memprediksi, jumlah korban akan terus bertambah. ”Kemungkinan korban bertambah. Korban rata-rata masih kecil. Mungkin tidak berani melapor atau bahkan malu,” paparnya.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh di lapangan, SB merupakan Kepsek SDN Cibanteng. Selain menjadi Kepsek, SB juga mengajar salah satu ekstra kulikuler di SMP tersebut. Pantauan di lokasi, SD dan SMP tersebut merupakan satu atap. Alamat tempat kejadian, diketahui jauh dari pemukiman warga. Situasi perkampungan terasa sepi ketika waktu bergeser di atas pukul 12.00 siang. Oleh karena itu, sangat dimungkinkan oknum tersebut melakukan perbuatan tak senonoh tanpa khawatir diketahui orang lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan