Pangkas Porsi Gadai Emas

bandungekspres.co.id – PT Pegadaian membukukan total pembiayaan Rp 30,6 triliun pada akhir kuartal III-2015. Ini tumbuh 13,33 persen secara year on year (yoy) dari posisi Rp 27 triliun. Sampai saat ini, bisnis perusahaan pelat merah ini didominasi lini bisnis gadai sebesar 95 persen. Tahun depan, perseroan memprediksi dapat meningkatkan pembiayaan fidusia yang sampai September lalu sekitar Rp 3 triliun menjadi sekitar Rp 5 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Riswinandi mengatakan, porsi pembiayaan gadai perusahaan beraset Rp 38,56 triliun ini terhadap total pembiayaan berpotensi menurun menjadi sekitar 90 persen pada 2016. Menurut Riswinandi, nominal pembiayaan perseroan sampai kuartal III setara dengan pencapaian 94 persen terhadap target tahun ini Rp 32,7 triliun. Kendati demikian, Riswinandi memprediksi, pencapaian pembiayaan kemungkinan hanya mencapai sekitar 95 persen dari target pada 2015.

”Mengenai fidusia, kami masih melihat kondisi market. Jadi tidak akan naik terlalu cepat. Karena ini sesuatu yang berbeda. Agunan untuk fidusia itu menggunakan BPKB, berbeda dengan agunan gadai. Sebab, pembiayaan kami berjangka pendek, sekitar empat bulan. Jadi ada potensi pelunasan, sehingga kemungkinan hanya tercapai 95 persen,” ungkap Riswinandi kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/11).

Harga emas yang turun, lanjut Riswinandi, membuat Pegadaian mengurangi porsi bisnis yang berasal dari emas. Pegadaian memangkas porsi gadai emas dan menambah porsi bisnis kredit aneka guna untuk umum yang menggunakan skema fidusia. ”Sebab, sektor kredit yang terbilang mikro ini trennya terus mengalami kenaikan. Jika pada September 2015 nilai kreditnya telah mencapai Rp 3 triliun, tahun depan Pegadaian menargetkan bisa naik hingga Rp 5 triliun. Potensi bisnis fidusia besar sekali. Apalagi bisnis pembiayaan gadai emas ini sejak Lebaran belum ada kenaikan yang signifikan. Biasanya trennya setelah Lebaran yang menggadaikan emas naik. Tapi tahun ini lambat sekali,” ujarnya.

Biasanya nasabah, lanjut dia, menggunakan fasilitas ini untuk keperluan seperti membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah, dan pengobatan. Skema bisnis fidusia adalah nasabah akan mendapatkan kredit dari Pegadaian dengan menjaminkan surat berharga bisa berupa kendaraan atau rumah. Hingga September nilai pinjaman yang diberikan Pegadaian telah mencapai Rp 30,63 triliun. Naik 11 persen secara year on year sebesar Rp 27,78 miliar. Sementara laba periode berjalan juga naik 50 persen menjadi Rp 1,56 triliun pada September 2015 dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,01 triliun. (ers/jpg/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan