Ngamrah Sulit Jadikan Sentral

 [tie_list type=”minus”]Masih Tertumpu Pada Kecamatan Padalarang[/tie_list]

NGAMPRAH – Sudah lama Kecamatan Padalarang menjadi sentral dari Bandung Barat. Hal tersebut berdampak pada jumlah lembaga pendidikan yang menjamur di Bandung Barat. Bahkan, pemerintah kesulitan untuk menjadikan Kecamatan Ngamprah sebagai sentral Bandung Barat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Samsul Ma’arif Wakil Ketua DPRD Bandung Barat. Awalnya Padalarang hanya menjadi pusat ekonomi, setelah itu merambah pada pendidikan. Sehingga tidak heran kalau di Kecamatan Padalarang menjamur lembaga pendidikan non-formal di semua tingkatkan.

”Menjadikan Kecamatan Ngamprah menjadi sentral Bandung Barat saat ini pemerintah cukup kesulitan,” ucapnya ditemui di sela agenda rapat dengan Bupati Bandung Barat kepada Bandung Ekspres kemarin (03/06).

Dibandingkan dengan kecamatan lainnya diakuinya Padalarang memiliki jumlah yang cukup tinggi. Padalarang adalah kecamatan yang memiliki perkembangan pendidikan yang cukup tinggi. Setelah itu ada Lembang dan Cisarua. Di Bandung Barat jumlah lembaga masih kurang. Sehinga, pada tahun berikutnya akan ada pembangunan dari sekolah-sekolah lagi di setiap kecamatan.

”Pembangunan sekolah tidak seperti pembangunan minimarket yang harus diukur jarak antar sekolah. Bahkan untuk selera sekolah pun dikembalikan kepada minat siswa dan orang tua murid,” ucapnya.

Menurut data yang dihimpun oleh Bandung Ekspres terdapat 275 SMP/sederajat di Bandung Barat. Sementar jumlah SMA/sederajat berjumlah kurang dari 60 sekolah. Jumlah tersebut masih dirasa kurang untuk 16 kecamatan di Bandung Barat. Tidak sedikit anak yang memilih sekolah di Kota Cimahi atau di Kota Bandung.

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari aktivis pendidikan Awan Gunawan. Dia mengatakan memperbanyak jumlah sekolah harus berbanding lurus dengan kualitas sekolah. Sehingga, tidak ada kesenjangan pendidikan di masyarakat.

”Kualitas guru serta sarana dan prasara harus diperhatikan untuk pembangunan sekolah. Jangan sampai malah berbanding terbalik dengan kualitas,” ucapnya.

Peringatan delapan tahun Bandung Barat, harus menjadi titik pijak dalam perbaikan di Bandung Barat. Terutama dalam bidang pendidikan. Pasalnya, pendidikan saat ini menjadi komoditas penting dan diperlukan dalam bermasyarakat. (mg5/fik)

Tinggalkan Balasan