Menjelajahi “Air Terjun Niagara” di Moramo-Konsel

Perawatan Kurang, Fasilitas Terbatas

Panorama alam Sulawesi Tenggara cukup menggugah. Pesona alam yang eksotis tak hanya dijumpai melalui keindahan karang Wakatobi yang menyediakan ’’Surga Bawah Laut’’, tapi limpahan kecantikan alam yang terbentang pada gugus geografis Bumi Anoa juga dapat dinikmati di tempat lain. Salah satu di antaranya, air terjun Moramo yang memiliki sejuta pesona dan keunikan.

Arifuddin Mangka – Konawe

Air terjun Moramo terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Letaknya berada di bagian selatan Sulawesi Tenggara dengan jarak sekitar 66 kilometer dari Kota Kendari.

Berburu eksotisme alam di air terjun Moramo memang cukup mengasyikkan. Perjalanan dari Kota Kendari ke Desa Sumber Sari tidaklah terasa. Hanya membutuhkan waktu sekira 2 jam sudah bisa tiba di gerbang air terjun tersebut.

Medan jalan yang datar tidak terlalu rumit untuk sampai ke lokasi air terjun. Jalan beraspal dengan pilihan pemandangan di sekeliling membuat perjalanan semakin nyaman. Suasana pedesaan yang cukup asri dengan pepohonan yang rimbun memberikan kesejukan yang berbeda ketika Anda lama berdiam di kota. Selain itu, dalam perjalanan pun, Anda dapat menikmati bukit batu yang terjal.

Memasuki Kelurahan Lapuko (Ibu Kota Kecamatan Moramo), sekitar 10 kilometer dari lokasi air terjun, medan jalan mulai menantang. Kondisi jalan mulai kurang nyaman karena hanya berlapis kerikil alias belum diaspal. Selain itu, beberapa pendakian akan dilewati, meskipun tidak terlalu terjal.

Perjalanan menggunakan kendaraan hanya sampai di gerbang retribusi dan harus dilanjutkan dengan jelajah alam. Jarak dari pintu gerbang menuju lokasi air terjun masih ada sekitar 1,3 kilometer dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Namun, rasa pegal, lelah, dan gundah akan terbayar.

Hijaunya rerimbunan hutan suaka Tanjung Peropa yang menjadi selimut air terjun Moramo memberikan kesejukan yang luar biasa. Pohon-pohon menjulang tinggi. Hutan rimba masih mempertontonkan ’’keperawanannya’’, sehingga membuat mata setiap pengunjungnya terasa termanjakan. Beraneka tumbuhan dan hewan khas Sulawesi Tenggara masih terjaga pada kawasan konservasi seluas 38.937 hektar itu.

Tinggalkan Balasan