Media Berfungsi sebagai Kontrol Sosial

 Pemberitaan Harus Berimbang

NGAMPRAH – Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra mengeritik pemberitaan media massa yang turut memicu citra negatif Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Menurut dia, Pemkab Bandung Barat telah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia, yang menjadi indikator kesejahteraan masyarakat.

Image Bandung Barat ini perlu didongkrak. Saya mensinyalir, citra negatif itu salah satunya akibat dari pemberitaan. Bukan berarti tidak boleh melakukan kritik, tapi saya ingin mengajak wartawan untuk menyampaikan pemberitaan yang berimbang,” kata Yayat.

Dia menyampaikan pesan tersebut dalam acara pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Kabupaten Bandung Barat 2014-2017 di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Yayat, berapa besar pun anggaran pembangunan yang dikeluarkan Pemkab Bandung Barat, masyarakat tidak akan tahu kalau wartawan tidak mempublikasikannya secara proporsional. Di samping mengeritik wartawan, dia pun mengakui bahwa pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya optimal.

”Tentu bukan berarti semua citra negatif itu akibat dari pemberitaan saja, karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada apinya. Kami juga tetap mengeritik ke dalam. Kami terus berupaya menggenjot bagaimana yang kami lakukan ini bisa berarti bagi masyarakat,” tuturnya.

Menurut Ketua PWI KBB Heni Suhaeni, pemberitaan jelek di media massa merupakan suatu hal biasa, karena media massa berfungsi sebagai kontrol sosial. Akan tetapi, dia menolak jika pemberitaan dilakukan secara tendisius tanpa menyertakan konfirmasi.

”Negatif yang seperti apa dulu? Selama berita negatif itu objektif dan bisa dipertanggungjawabkan, kenapa tidak? Namun begitu, pemberitaannya tetap harus dilakukan secara profesional. Positif atau negatif, itu tergantung sudut pandangnya saja,” kata Heni.

Sebagai Ketua PWI KBB, Heni bertekad menjalin kemitraan yang lebih baik di antara wartawan dan pemerintah, termasuk dengan dewan. Hal tersebut dia anggap sebagai solusi supaya pemberitaan media massa tidak selalu terkesan negatif.

”Kalau menginginkan citra positif, itu kembali lagi kepada satuan kerja perangkat daerah. Jangan takut kepada wartawan, karena kami menjalankan tugas berdasarkan rambu-rambu kode etik,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan