Lupa Bawa KTP Denda Rp 50 Ribu

 KIARACONDONG – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung menggelar operasi Yustisi di Wilayah Kiaracondong Kota Bandung. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jumlah warga pendatang yang membludak di bulan suci Ramadan. Disdukcapil melibatkan Polrestabes Bandung, Satpol PP, TNI, petugas kelurahan, dan pegawai kecamatan. Tim pun menyebar ke sejumlah titik. Rumah kos dan pabrik jadi sasaran operasi ini.

OPERASI YUSTISI
FAJRI ACHMAD NF/BANDUNG EKSPRES

OPERASI YUSTISI: Petugas Disdukcapil Kota Bandung mewawancarai warga Kiaracondong yang ketahuan tidak membawa tanda pengenal atau KTP kemarin (23/6). Warga yang tidak membawa KTP didenda RP 50 ribu, karena melanggar Perda.

Menurut Kepala Seksi Yustisi Disdukcapil Kota Bandung Taspen Efendi, aparat tetap menggunakan kode etik dan etika dalam melakukan operasi. Namun saat memeriksa rumah kos, petugas RT dan RW yang membuka atau mengetuk pintu duluan.

Dalam operasi ini, yang diperiksa adalah tanda pengenal atau KTP. Kemudian, petugas mencatat identitas sesuai KTP. ”Apabila tidak punya KTP atau habis, maka langsung dibawa ke pos dan didata di pos yang sudah disediakan,” jelasnya kepada wartawan kemarin (23/6).

Dalam kegiatan tersebut, berhasil terjaring puluhan pelanggar yang terbukti tidak membawa kartu identitas (KTP). Satu per satu para pelanggar diperiksa dan ditulis data dirinya oleh petugas.

Bagi warga masyarakat yang terjaring pada Operasi Yustisi, diungkap dia dikenai sanksi denda sebesar Rp 50 ribu. Pihaknya tak melakukan negoisasi kendati warga berkilah seribu alasan, tak terkecuali untuk KTP yang tertinggal. ”Kalau memang tertinggal, silakan bawa saja. Tapi oleh kerabatnya. Sampai saat ini kita berhasil menjaring 36 warga tanpa identitas KTP,” beber dia.

Taspen menuturkan, Operasi Yustisi merupakan kegiatan rutin dari Disdukcapil Kota Bandung. Selain pemeriksaan KTP, disdukcapil memberikan informasi kepada warga masyarakat pentingnya membawa KTP atau kartu identitas lainnya. ”KTP menjadi sangat penting dalam keseharian kita. Setelah Idul Fitri, kita akan kembali melakukan operasi. Terutama, lokasi yang menjadi pusat kedatangan seperti terminal dan stasiun,” papar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan