Lebih Efektif dengan Pendekatan Pop Culture

Menyuntik Kesadaran Kritis akan Laku Korupsi lewat Musik

Pascareformasi, banyak bermunculan lagu yang menginspirasi, memprovokasi, dan mengajak orang lain untuk berbuat memerangi budaya korupsi. Lagu-lagu protes keren yang diciptakan para musisi andal: Para musisi yang sepakat bahwa diksi bisa lebih tajam daripada aksi.

Aqwam Fiazmi Hanifan, Jakarta

’’Bosan kami bosan/Jadi Negara dunia ketiga/Padahal kita hidup di tanah air yang kaya raya…’’

Kenapa negeri ini selalu jadi negara dunia ketiga? Jawabannya ada pada lirik selanjutnya. ’’Tak mungkin jadi negara maju/Jikalau korupsi ada.’’

Ya, lagi-lagi korupsi. ’’Bosan kami bosan/Masalah kita korupsi belaka/Sekarang kita negara maju/jikalau korupsi tiada.’’

Penggalan lagu itu dinyanyikan band Morfem, dan muncul pada album Frekuensi Perangkat Tikus Volume 1 yang digagas Indonesia Corruption Watch dan dirilis pada 2012.

Alam bawah sadar kita kerap terbuai pikiran bahwa negeri ini baik-baik saja. Dekadensi akibat korupsi dianggap sekadar mitos: Tak perlu berlebihan membicarakan.

Lebih penting mengurusi kehidupan masing-masing. Sikap apatis itulah yang membuat mental korup, yang menggerayapi tersebut merajalela. Pembauran sempurna dari ketidaktahuan laten dan ketidakpedulian masif.

Karena itu pula, penanaman kesadaran akan bahaya korupsi mesti dilakukan berulang. Dan musik bisa punya peran yang tidak remeh. Lewat musik, akan muncul kesadaran bahwa ada hal besar yang masih harus diperjuangkan di negeri ini. ’’Bagaimanapun, musik yang terus didengarkan secara berulang akan membentuk cara pandang hidup kita terhadap suatu masalah,’’ ungkap Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.

Lembaga yang selalu menggalakkan hidup jujur antirasuah itu memang sering memakai musik untuk mengajak anak muda terlibat dalam perang melawan korupsi. Sudah ada dua album kompilasi yang mereka keluarkan. Selalu lalu (15/12) album Frekuensi Perangkap Tikus volume 2 dirilis di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta.

’’Dalam konteks ini, kami percaya apa yang telah kami hasilkan. Ini akan membantu generasi berikutnya untuk bisa menjadi manusia yang antikorupsi. Peduli dengan keadaan sosial dan sebagainya,’’ ucapnya.

Apa yang dilakukan ICW bukanlah hal baru. Bimbo, Slank, Iwan Fals, Harry Roesli, dan Iwan Abdurrahman sempat vokal membicarakan itu pada rezim Orde Baru -ya walaupun lirik yang disampaikan terasa samar-samar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan