Krisis Air Hantui Bandung

[tie_list type=”minus”]PMI Suplai Keterbutuhan Warga [/tie_list]

PANYILEUKAN – Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di kota Bandung, menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih. Peristiwa itu mengusik rasa kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) kota Bandung.

Beberapa waktu lalu PMI Kota Bandung, menyuplai kebutuhan air bersih untuk warga Kecamatan Mandalajati dan Bandung Kulon. Kemarin (20/8), giliran warga Kecamatan Panyileukan di RT03/RW 06 Kelurahan Cipadung Wetan merasakan uluran tangan aksi sosial institusi itu.

”Kolaborasinya bersama Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung, merupakan komitmen bersama dalam menanggulangi bencana,” kata Sekretaris PMI Kota Bandung Iwan Setiawan di sela sosialisasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat yang di gelar di Kecamatan Antapani, kemarin (20/8).

Menurutnya, sejak pagi hingga sore kemarin, sebanyak 30.000 liter air bersih dibagikan secara cuma-cuma. Air yang tampung melalui groundtank, yang terdapat di lingkungan RT 03, dinilai cukup untuk beberapa hari ke depan. Itu untuk mencukupi kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) warga. ”Untuk kebutuhan MCK, warga mendapatkan air baku yang disuplai DPPK,” tukas Iwan.

Terkait pemilihan lokasi daerah krisis air, kata Iwan, yang juga menjabat Kepala Bagian Perundang-undangan DPRD Kota Bandung ini tidak hanya didasarkan pada hasil survei PMI dan DPPK.

Namun, lebih memprioritaskan aspirasi yang langsung di sampaikan ke PMI Kota Bandung. ”PMI akan langsung merespon permintaan warga. Tidak ada bedanya seperti respon time penanggulangan kebakaran yang dilaksanakan ke DPPK,” ujarnya.

Menyoal suplai air secara berkelanjutan, Iwan menjelaskan, sepanjang masyarakat masih membutuhkan kiriman air bersih PMI akan selalu memenuhinya. ”PMI tidak akan pernah berhenti melayani kemanusiaan apapun peristiwanya,” ucapnya.

Disinggung mengenai kesigapan jajaran PMI Kota Bandung, terhadap berbagai peristiwa dikorelasikan dengan jumlah SDM-nya, kata Iwan, PMI Kota Bandung, memiliki relawan yang tersebar di 30 Kecamatan dengan puluhan ribu anggota.

Melalui program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT), relawan PMI diberikan pemahaman bagaimana mengelola bencana. ”Kita sadar kota Bandung rawan bencana. Melalui relawan itulah PMI mensosialisasikan. Tujuannya ada bencana masyarakat tidak panik,” imbuh Iwan. (edy/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan