[tie_list type=”minus”]Ajak Masyarakat Mengolah Sampah dengan Media Logam[/tie_list]
BALEENDAH – Komunitas Bale Pasini mengadakan pameran berbahan logam yang merupakan kreativitas para anggotanya. Yang dipertunjukkan bukan kreativitas biasa, melainkan menggunakan media barang daur ulang.
Tujuannya agar sampah tidak terbuang percuma jika memang ada bagian yang bisa didaur ulang, dengan menciptakan beragam bentuk.
Pameran tersebut dihadiri oleh para seniman, artis Budi Cilok, anggota komunitas reptil, masyarakat setempat dan anak-anak sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.
Koordinator acara Ferry mengatakan, tujuan diadakannya pameran tersebut adalah untuk mengasah kreatifitas kesenian dari anggota yang lain. Jika acara-acara terdahulu menampilkan karya teater, musik dan tarian, pemilihan seni rupa mengolah bahan-bahan yang tidak terpakai lagi menjadi sesuatu yang lebih berguna menjadi pilihan lain.
’’Seperti logam kan tidak bisa diurai. Jadi kita akalin buat barang-barang yang tidak terpakai ini supaya enak dilihat dan bisa ada nilainya,’’ kata Ferry kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di galerinya Minggu (24/5).
Ferry juga menjelaskan, semua bahan-bahan dari hasil karya tersebut semua dari logam, seperti besi bekas. ’’Alat musik gamelan dibuat dari bekas tiang listrik yang sudak tidak terpakai, bekas minuman kaleng, kawat bekas baygon, kawat, daleman kabel dan garpu yang tidak terpakai pun kami buat sebagus mungkin. Semuanya kita olah,’’ jelasnya.
Pameran yang digelar berkonsep bazzar dengan memberikan harga-harga yang relatif murah agar bisa terjangkau dengan nama ‘bazar goceng’. ’’Karena kita mengundang bukan hanya masyarakat sekitar, tapi kita juga mengundang anak-anak sekolah dan komunitas. Apalagi, Anak Kali Citarum juga mensuport kegiatan ini dari kemarin dan acara terakhir diadakan hiburan, dengan bintang tamu Budi Cilok,’’ ucapnya.
Ferry juga berharap, ke depan untuk Bale Pasini agar lebih kreatif lagi sehingga masyarakat di sekitar juga bisa satu misi untuk membuat daur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai, agar tidak dibuang dimana saja dan layak pakai.