Kompleks Asia-Afrika Jadi Ajang Nostalgia

JAKARTA –Hari ini, Bandung bakal menjadi pusat perhatian dunia seiring diselenggarakannya acara peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA). Dengan arsitek baru Ridwan Kamil, kota kembang terus bersolek untuk menyambut para kepala negara yang bakal melakukan serangkaian acara untuk memperingati konferensi pertama yang diadakan di Gedung Merdeka 1955 lalu.

Sebanyak 80 delegasi negara sudah datang ke Kota Bandung, untuk mengikuti acara KAA yang akan dilaksanakan hari ini (Jumat 24/4). Bahkan mereka pun sudah menempati tiga hotel yang telah disediakan pihak panitia KAA: Savoy Homann, Papandayan, dan Preanger, yang berdekatan dengan Gedung Merdeka.

”Dari laporan yang saya terima, sudah ada 80 delegasi negara anggota KAA yang tiba di Bandung. Di antaranya dari keseluruhan negara Asia Tenggara, dan beberapa negara dari Timur Tengah,” ujar Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Dhafi kepada wartawan di sekitaran Jalan Asia-Afrika, kemarin (23/4).

Dari pantaun, panitia penyambutan tampaknya berusaha keras menyulap suasana untuk kembali bernostalgia ke waktu KAA kali pertama. Di sepanjang Jalan Asia-Afrika, Penerangan Jalan Umum (PJU) ala konolial berjejer ditemani 109 batu bola yang bertuliskan setiap peserta KAA. Di sisi trotoar pun dipasang bangku taman ala Eropa.

Tak hanya itu, Pemkot Bandung pun menempatkan Monumen Asia-Afrika yang baru di ujung Jalan Alun-Alun Timur. Tepat di sebelah Gedung Merdeka, Jalan Cikapundung Timur pun disulap menjadi jalur menawan berpaving. Di sebelah kiri, terdapat jejeran bendera merah putih. Sedangkan, di sebelah kanan jalan berbagai bendera negara Asia Afrika dipajang.

Sedangkan, di tengah jalan tersebut diletakkan kotak-kotak raksasa dengan gambar para tokoh sejarah Asia Afrika. Tapi, foto tersebut dikemas dengan aliran WPAP yang aliran pop arts asli dari Indonesia yang mendunia. Mulai dari Jawaharlal Nehru, Seokarno, hingga Nelson Mandela.

Lokasi-lokasi ini memang kerap menjadi tempat ber-selfie ria bagi para pengunjung Bandung, turis, bahkan peserta KAA. Sayang, kompleks Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, dan Masjid Raya memang sudah disterilkan sejak pukul 06.00 kemarin.

Saking semangatnya, masyarakat pun rela untuk pergi melihat pemandangan KAA yang belum dilarang aksesnya. Salah satunya, Jalan Otto Iskandardinata yang masih boleh dilalui pejalan kaki. Jalan tersebut sengaja diberi hiasan payung oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mempercantik jalan. Hingga pukul 19.00, masih banyak warga berdatangan dan berpose sampai-sampai tidur di jalanan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan