Komitmen Bersatu Cegah Radikalisme

[tie_list type=”minus”]Klaim Wilayah Jawa Barat Masih Kondusif[/tie_list]

BANDUNG – Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersatu untuk mencegah radikalisme atas nama agama.

Hal tersebut tertuang dalam sebuah diskusi menyikapi insiden Tolikara di Aula Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, kemarin (24/7). Mengangkat tema ‘Silaturahmi Kamtibmas Kapolda Jabar dengan Forum Kerukunan Umat Beragama’, seluruh peserta diskusi terlibat aktif dalam menyuarakan pendapatnya.

’’Ini bentuk keprihatinan kita berkaitan peristiwa Tolikara. Maka itu, semua elemen masyarakat harus bergandengan tangan dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama agar kejadian di Tolikara tidak merembet ke wilayah Jabar,’’ ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto kepada wartawan.

Dia menambahkan, diskusi serupa juga diadakan serentak di seluruh Polres di Jabar. Kegiatan dilakukan untuk meredam dan mengantisipasi insiden Tolikara yang bisa menimbulkan efek negatif di Jabar.

’’Begitu ada kejadian ini (Tolikara), kita langsung antisipasi kepada jajaran di wilayah Jabar. Saya langsung SMS ke jajaran Kapolres untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. Alhamdulillah, sampai saat ini Jabar relatif aman dan kondusif,’’ kata dia.

Selain menggelar diskusi, langkah antisipasi yang diambil yakni dengan mendatangi para tokoh agama dengan memberikan penjelasan tentang kondisi saat ini. Hal itu agar pemberitaan Tolikara tidak simpang siur, dan untuk meyakinkan kalau masalah tersebut sudah selesai.

Kendati begitu, lanjutnya, sebagai aparat negara yang melindungi masyarakat pihaknya tetap melakukan antisipasi. Beberapa personel sudah disiagakan melakukan pengamanan di gereja-gereja, khususnya di malam hari dengan dibantu oleh pemuda gereja dan Satpol PP. Menurutnya, hal itu dilakukan bukan karena masalah kerawanan, tapi untuk mengantisipasi adanya provokasi.

Disinggung tentang banyaknya aksi solidaritas, Moechgiyarto mengaku semua hanya bersifat pernyataan sikap dan tidak sampai terjadi tindakan anarkis. ’’Saya mengimbau kepada masyarakat Papua yang ada di Jabar, tidak perlu terpancing atau terintimidasi. Silakan melakukan aktivitas seperti biasa. Kita sudah nyatakan sikap agar rukun beragama,’’ tambahnya.

Selain itu, dirinya juga memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk sejalan dengan prinsip mengutamakan kamtibmas yang kondusif. Dalam diskusi yang berlangsung sekitar tiga jam itu melahirkan kesepakatan yang berisi pernyataan sikap dari FKUB Kota Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan