Kian Banyak Sekolah Minta Disinggahi Kuda Pustaka

[tie_list type=”minus”]Mereka yang Rela Bersusah Payah agar Orang Lain Bisa Membaca (3-Habis) [/tie_list]

Tiga kali dalam seminggu Ridwan Sururi berkeliling bersama kudanya membawa ratusan buku menyambangi sekolah dan TPQ. Koleksinya juga ikut membantu para petani mengetahui cara beternak dan menanam sayur yang baik.

PUTUT JOKO UTOMO, Purbalingga

Ridwan Sururi
PUTUT JOKO UTOMO/RADAR BANYUMAS

BERSAMA: Ridwan Sururi dengan kuda pustakanya bersiap untuk berkeliling ke
sejumlah sekolah dan TPQ di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga

PAGI masih berselimut kabut ketika Ridwan Sururi sudah bersiap bersama si Luna. Pelana telah dipasang. Begitu pula kotak kecil berisi buku yang diletakkan di punggung kuda putih tersebut. ”Ini masih ada yang ketinggalan, Pak,” kata Indriani Fatmawati, putrinya, sembari membawa beberapa buku dari dalam rumah di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, itu.

Pada pagi yang dingin di lereng Gunung Slamet pada Kamis (3/12) itu, Ruri –sapaan akrab Ridwan Sururi– akan membawa Luna dan ratusan buku tersebut melanjutkan kegiatan yang dilakoninya sejak Januari lalu. Berkeliling ke sejumlah sekolah dan TPQ di Serang dan desa tetangga. ”Kalau Luna hanya membawa sekitar 200 buku, selebihnya ada di rumah. Karena itu, banyak juga yang ke rumah untuk meminjam buku,” kata ayah empat anak itu kepada Radar Banyumas (Jawa Pos Group).

Ruri memang tak menyangka, apa yang dilakukannya dalam 11 bulan terakhir itu bakal menarik banyak perhatian. Dan, ini yang menggembirakannya, meletupkan kegairahan membaca.

Rumah pengelola delapan kuda titipan orang itu tak pernah sepi didatangi anak-anak dan orang dewasa. Mereka bertandang untuk membaca atau meminjam buku.

Permintaan dari sekolah-sekolah di sekitar lereng Gunung Slamet agar bisa didatangi Kuda Pustaka juga terus berdatangan. ’’Tapi, tak semua bisa saya penuhi karena keterbatasan tenaga dan waktu,” kata pria 41 tahun tersebut.

Dalam seminggu, Ruri hanya bisa tiga kali berkeliling dengan si Luna, yaitu pada Selasa, Rabu, dan Kamis. Hari-hari lainnya dipergunakan suami Kartiah tersebut untuk mencari nafkah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan