Kerupuk Gurilem Jadi Incaran

Musim Liburan, Kabupaten Bandung Barat ”Dibanjiri” Wisatawan

Oleh-oleh asal Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat yang dikenal dengan kerupuk gurilem mendadak meningkat tajam seiiring dengan banyaknya pengunjung dari luar kota yang datang. Mulai pengunjung dari Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang hingga Purwakarta.

Hendrik Kaparyadi, Cililin

Kerupuk Gurilem
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG EKSPRES

MENINGKAT: Salah seorang pengunjung terlihat membeli kerupuk gurilem sebagai oleh-oleh dari Cililin, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (28/12).

SEJAK 23 Desember, bersamaan dengan libur anak sekolah banyak pengunjung yang datang ke wilayah Cililin. Tidak hanya menikmati suasa alamnya, banyak pengunjung juga yang memanfaatkan untuk membeli kerupuk gurilem yang sudah dikenal banyak orang. Puncak keramaian pembeli, terjadi pada 25 Desember pada perayaan natal.

Ida Sumarda, 40, salah seorang pedagang kerupuk gurilem di sentra penjualan Cililin-Cihampelas mengaku, penjualan di hari biasa dengan liburan natal menjelang tahun baru ini tampak berbeda. Hal ini dikarenakan banyak pengunjung yang memanfaatkan liburannya ke daerah Batujajar, Cihampelas, Cililin hingga ke Gununghalu untuk berlibur ke Curug Malela. ”Ada yang berlibur ke Curug Malela pulangnya beli kerupuk gurilem di Cililin dan di Cihampelas. Biasanya mereka mengetahui kalau kerupuk ini menjadi khas dari Cililin,” kata Ida kepada wartawan di Cililin, kemarin.

Diakuinya, jika di hari biasa penjualan kerupuk berbahan dasar tepung singkong ini hanya 20 liter, sekarang mencapai 100 liter perhari. Hal ini terjadi lantaran permintaan produksi kerupuk gurilem naik luar biasa. Pihaknya juga menambah jumlah karyawan yang biasanya hanya 4 orang menjadi 10 orang. ”Mau tidak mau, tenaga karyawan juga kita tambah karena selain fokus pada pembuatan kerupuk, kita juga harus fokus pada pelayanan saat pengunjung datang,” ujarnya.

Kerupuk gurilem yang memiliki varian rasa seperti rasa cabai biasa, cabai rawit, kacang tanah dan orisinil dengan rasa gurih membuat pelancong senang mengunyah gurilem sebagai cemilan saat di perjalanan. Tidak sedikit, pengunjung banyak yang memborong kerupuk untuk dibawa ke rumahnya masing-masing. ”Kita juga jual dengan berbagai ukuran. Untuk yang kecil harganya Rp 2.500 sedangkan yang besar Rp 10 ribu,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan