Kembalikan Semangat Gotong Royong

[tie_list type=”minus”]Bupati Resmikan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94[/tie_list]

TMMD
Yuli S. Yulianti/ Soreang EkspresTRADISIONAL: Penyambutan Bupati Bandung, Danrem 062 Taruna Negara dan Dandim 0609, oleh atraksi lengser

PANGALENGAN – Kodim 0609 Kabupaten Bandung menggelar upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 kemarin (28/5). Kegiatan tersebut akan digelar hingga Senin (15/6).

Bertempat di Lapangan Kampung Margamulya, Desa Tribakti mulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, TMMD merupakan program bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pembangunan di pedesaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam program tersebut, setiap hari TNI akan menerjunkan 40 personil yang dibantu oleh sekitar 100 masyarakat. Rangkaian kegiatannya antara lain membetulkan jalan, membetulkan lima buah gorong-gorong, jembatan plat decker, perbaikan kirmir di 3 titik dan merenovasi satu rumah tidak layak huni.

Dalam sambutannya, Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, nilai kearifan sosial budaya lokal dalam aspek kemanunggalan dan keswadayaan patut dikembangkan. ’’Agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat di pedesaan,’’ kata Dadang.

TMMD
Yuli S. Yulianti/ Soreang EkspresPENGHIJAUAN: Danrem 062 Taruma Negara Kolonel Czi Diding Sutisna, melakukan penanaman pohon.

Nilai budaya masyarakat, ucap Dadang, merupakan titisan dan warisan yang turun temurun berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Nilai tersebut dapat difungsikan dalam mengatasi masalah kemiskinan dan masalah sosial lainnya.

Dandim 0609 Letkol Arh Tri Sugianto S.Sos mengungkapkan, tujuan pengadaan TMMD untuk mengembalikan semangat gotong royong masyarakat. ’’Dan di interen kita untuk meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat. Itu tujuan sasarannya,’’ ungkap Tri.

Sebenarnya, kata dia, sasaran fisik itu sebagai perbaharuan fasilitas prasarana. ’’Intinya dengan diadakan kegiatan TMMD, masyarakat diajak untuk bergotong royong, kekeluargaan, saling bantu dan saling tolong menolong. Itu nilai filosofi yang ingin kita raih dan ingin kita pelihara,’’ ungkapnya.

Saat pembebasan tanah, tutur Tri, masyarakat merelakan tanahnya untuk perluasan jalan. ’’Itu nilai pengorbanan masyarakat pribadi untuk kepentingan bersama, nilai-nilai seperti itu sangat positif,’’ imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan