Kejar Target Sebelum Habis

[tie_list type=”minus”]Akui Masih Banyak Kekurangan [/tie_list]

SOREANG – Jadi Kabupaten Bandung ke-374 dinilai penuh dengan dinamika sejarah. Berkaca dari itu, Bupati Bandung Dadang M Naser berpandangan, warga harus memaknainya dengan retropeksi.

Dalam artian, kata dia, menengok masa lalu sebagai mata rantai sejarah untuk menapaki apa yang telah terjadi di masa lalu. ’’Sebagai generasi penerus kita tidak boleh malupakan sejarah,’’ ucapnya di sela-sela sambutannya pada upacara perayaan HUT Kabupaten Bandung ke 374 di Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung, Soreang, kemarin (20/4).

Dadang mengatakan, di tahun terakhir masa baktinya, masih banyak hal yang belum selesai. Di antaranya, target penuntasan program jangka menengah daerah yang terus digenjot oleh pemerintah. ’’Terutama memaksimalkan pencapaian dan kinerja infrastruktur,’’ tambahnya.

Dadang mengungkapkan, semua hal yang telah dicapai patut dijadikan inspirasi dan motivasi untuk membangun daerah. Dengan begitu, dia mengajak untuk sejarah jadi untaian penuh makna.

’’Setiap generasi kepemimpinan memiliki dinamika tersendiri sesuai dengan generasinya. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya,” tuturnya.

Di masa lima tahun pemerintahannya, Dadang mengatakan, Kabupaten Bandung telah berhasil meraih 46 penghargaan dari berbagai bidang: tingkat provinsi maupun nasional. Dalam pandangan lain, dia melihat HUT kali ini sebagai refleksi dan intropeksi untuk kinerja Pemkab bandung untuk melakukan kinerja terbaiknya. Sebab, banyak pencapaian yang telah diraih dan ada juga beberapa yang belum tercapai.

’’Saya baru melihat kata mutiara dari Bung Karno bahwa masyarakat kita adalah masyarakat gotong royong. Hanya beliau waktu datang ke Bandung belum mengerti dan memaknai arti sabilulungan. Dan ternyata arti kata tersebut lebih dalam dari sabilulungan,’’ jelasnya.

Di bagian lain, di sisa masa baktinya, dia berkomitmen untuk segera mewujudkan janji politiknya yang belum tercapai. Beberapa di antaranya, pembangunan infrastruktur jalan beton sekarang sudah 74 persen. Kemiskinan turun ke angka 7 persen. ’’Walaupun sebenarnya angka tersebut berarti masih banyak. Angka pengangguran turun beberapa digit persentasenya,’’ paparnya lagi.

Terkait hal itu, dia tidak memungkiri jika masih banyak jalan yang jelek. Pengangguran juga masih terbuka dan perlu diselesaikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan