Kanyaho, Kahayang, Kabisa Modal Karakter Petarung

[tie_list type=”minus”]Tantangan Paguyuban Pasundan Semakin Berat[/tie_list]

BANDUNG WETAN – Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si secara resmi melantik Rengrengan Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Masa Bakti 2015-2020 di Aula Dr Djunjunan, Universitas Pasundan, kemarin (28/9).

Sebagai ketua umum, Didi berharap seluruh anggota serta pengurus yang hadir dapat mengingat kontribusi Paguyuban Pasundan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Karena anggota dan pengurus Paguyuban Pasundan harus memiliki daya pikir kritis terahadap gejala yang bergulir di depan mata, mampu berkontribusi pada sistem, serta senantiasa meninggikan kecintaan terhadap kebebasan dalam mengaktualisasikan persepsinya yang dianggap benar.

’’Paguyuban Pasundan juga menjadi satu-satunya organisasi kesundaan yang turut ambil bagian di dalam Sumpah Pemuda. Ini artinya Paguyuban Pasundan sudah ikut berkontribusi, bahkan sebelum negara Indonesia ini ada,” kata Didi.

Didi memaparkan, tantangan yang akan dihadapi organisasi kedaerahan seperti Paguyuban Pasundan di masa depan akan semakin berat. Untuk itu, perlu kejelasan dengan memperhatikan keadaan sekarang dan masa lalu. Sebisa mungkin harus mencari jalan agar tetap dapat mengikuti arus zaman.

’’Kita optimistis, karena memiliki sumber daya manusia yang memadai dengan latar belakang pendidikan pengurus terdiri dari 75persen doktor, 20 persen magister dan 5 persen sarjana. Dan perlu diketahui dalam satu tahun ini, 25 persen magister tersebut akan menjadi doktor,” ungkapnya.

Didi menegaskan, perubahan merupakan sebuah tuntutan dan keharusan, tentunya bakal timbul keinginan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Sehingga akan muncul keinginan untuk mengobati penyakit bangsa dan tanah airnya, memperbaiki kesalahannya, menata kebutuhan masa depannya, mengguratkan vitalitasnya untuk memiliki posisi tawar tinggi, serta mengungkap berbagai aktualitas sistem nilai Sunda pada dimensi budaya politik, ekonomi atau model, bahkan untuk kepentingan nasional.

’’Saya yakin apabila pengurus memiliki karakter petarung yang memiliki kanyaho, kahayang, kabisa, maka Paguyuban Pasundan akan unggul dan terulang kembali masa kejayaan dulu,” tegasnya. (mg.dn/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan