Investigasi Besar-Besaran Dilakukan

[tie_list type=”minus”]Kegiatan Tetap Haji Berlanjut[/tie_list]

MAKKAH – Sehari setelah terjadinya musibah crane (katrol untuk konstruksi bangunan) ambruk, aktivitas di Masjidilharam kembali normal. Kegiatan ibadah haji, baik tawaf maupun sai, berjalan seperti biasa lagi.

Insiden Masjidilharam
KHOLISIH FOR BANDUNG EKSPRES

KEMBALI NORMAL: Kendati aktivitas haji sudah kembali normal, namun petugas di Makkah masih melakukan netralisir wilayah lokasi kejadian.

Mulai kemarin (12/9) pemerintah Arab Saudi menggelar investigasi masif dengan membentuk dua tim penyelidik. Tim itu ditargetkan secepatnya mengungkap penyebab insiden yang menewaskan 107 jamaah haji, dua di antaranya jamaah asal Indonesia.

Pantauan Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) di lokasi kejadian dan sekitar Masjidilharam sampai pukul 19.00 waktu Saudi atau pukul 00.00 WIB menunjukkan, terlihat ribuan jamaah melakukan tawaf (ritual berkeliling Kakbah) dan sai (lari-lari kecil dari Bukit Safa dan Marwa) sebagaimana hari-hari sebelumnya. Jamaah haji Indonesia pun tampak mendominasi seluruh area tawaf dan sai. Mereka terlihat khusyuk dan tidak terpengaruh musibah yang mengakibatkan ratusan korban tewas tersebut.

”Ibadah biasa saja,” kata Sularno, jamaah asal Jambi yang akan melakukan umrah qudum (umrah kedatangan). Jamaah melakukan tawaf melingkar berlawanan arah jarum jam hingga area paling luar mataf (tempat tawaf) di lantai bawah atau lantai utama Masjidilharam. Sebagian jamaah melakukan salat sunah di luar arus utama tawaf.

Di area sai jumlah jamaah bahkan tampak lebih padat. Dua lajur memanjang yang merupakan lintasan sai dipenuhi jamaah berpakaian ihram. Sebagian jamaah menggunakan pakaian biasa. Bahkan, ada yang berwarna. Sebagian jamaah Indonesia bergerombol membuat kelompok-kelompok dan melakukan sai bersama-sama.

Di depan pintu masuk utama sai yang menjadi lokasi musibah ambruknya crane, puluhan pekerja dari perusahaan konstruksi Saudi Binladin Group memperbaiki bagian bangunan yang rusak. Area tempat korban wafat sudah dibersihkan kendati masih menyisakan bau anyir darah. Area musibah diberi dinding pembatas berwarna hijau setinggi 0,5 meter. Puluhan jamaah mengambil gambar para pekerja yang sedang memperbaiki kerusakan bangunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan