Ingin PLTP Kamojang Segera Beroperasi

bandungekspres.co.id– PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang sebagai pemasok uap untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit I Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpaksa menghentikan aktivitas sumur. Ini lantaran kerusakan turbin sejak April 2014. Potensi kerugian perusahaan akibat adanya shutdown diperkirakan sebesar USD 14 juta atau sekitar Rp 196 miliar per tahun.

”Jika dihitung antara potensi uap yang dihasilkan dari unit I dan harga jual uapnya, diperkirakan potential lost sebesar USD 14 juta per tahun,” ujar General Manager Area Kamojang PT Pertamina Geothermal Energy Wawan Darmawan kepada wartawan belum lama ini.

Wawan mengaku belum mengetahui secara pasti kapan PLTP Kamojang Unit I, akan kembali beroperasi. Kewenangan operasional PLTP Kamojang Unit I berada di tangan PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN, termasuk perbaikan kalau ada kerusakan. Yang jelas, perbaikan segera dilakukan dan diperkirakan sudah bisa beroperasi pada akhir 2016 atau awal 2017.

”Kami berharap, semakin cepat diperbaiki dan beroperasi, akan semakin baik. Karena kewenangan ada di Indonesia Power, kami tidak bisa memastikan,” ujar Wawan.

Dalam menjalankan bisnis pengembangan panas bumi di Kamojang, PT Pertamina menggunakan dua skema bisnis. Skema upsteam project (jual uap) dan skema total project (jual listrik). Dari lima unit pembangkit yang ada di PLTP Kamojang, Unit I,II dan III, menggunakan skema upstream project, sedangkan unit 4 dan 5, pola bisnisnya total project.

Untuk PLTP Unit 1-III, PT Pertamina Geothermal menjual uap kepada PT Indonesia Power. Harga jual uap kepada untuk tiga unit pembangkit tersebut sebesar USD 6,2 sen. ”Saat ini, uap dari unit I dimatikan. Jika memang sudah dilakukan perbaikan, tinggal dihidupkan lagi. Salah satu keunggulan karakteristik panas bumi dari Kamojang adalah menghasilkan 99 persen uap dan salah satu terbaik di dunia. ”Setelah shutdown, tidak membutuhkan treatment tertentu, tinggal dihidupkan begitu saja, sudah bisa berjalan seperti sedia kala,” tutupnya. (rir/jpnn/fik)

Tinggalkan Balasan