Inflasi Agustus Terkendali

[tie_list type=”minus”]Terendah Lima Tahun Terakhir[/tie_list]

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Agustus 2015 berada di level rendah. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, Agustus ini inflasi diprediksi berada di kisaran 0,3 persen. ”Angka tersebut terendah dalam lima tahun terakhir pada periode yang sama,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Angka itu, lanjut dia, lebih rendah daripada inflasi Agustus tahun lalu yang tercatat 0,47 persen serta bulan lalu yang sebesar 0,93 persen. Apabila hasil survei BI benar, level inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) untuk Agustus diperkirakan 7,08 persen. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Juli 2015 (yoy) yang berada di angka 7,26 persen.

”Dari 7,26 persen lalu terus turun menjadi 7,08 persen itu adalah satu capaian yang baik. Kami harapkan akan terus mengarah di bawah 4,5 persen pada akhir 2015,” ujarnya. Adapun komoditas yang dianggap memberikan tekanan pada inflasi adalah ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan yang memberikan tekanan deflasi adalah bawang merah dan jasa angkutan antardaerah.

Laju inflasi yang rendah merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi yang penting. Sepanjang tahun ini, bank sentral menargetkan capaian inflasi di angka 4 persen plus minus 1 persen. ”Jadi, kami sambut baik seandainya inflasi bisa 0,3 persen. Angka tersebut merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir,” tutur dia.

Sementara itu, pada akhir pekan gejolak di pasar saham mulai reda. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu positif setelah sempat tergerus signifikan pada pekan sebelumnya. Ada harapan bahwa paket kebijakan ekonomi baru pemerintah berdampak signifikan.

Sepanjang pekan ini, IHSG berhasil menguat 2,54 persen dan indeks LQ45 melesat 4,10 persen. Khusus pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG naik 15,569 poin (0,351 persen) ke level 4.446,2. Sedangkan indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) melaju 2,24 poin (0,30 persen) ke posisi 757,07.

Meski begitu, investor asing masih melepas saham dengan mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 140,5 miliar. Sepanjang pekan ini, aksi jual bersih investor asing tercatat Rp 1,88 triliun dan secara kumulatif sejak awal tahun sampai kemarin investor asing sudah mencatatkan penjualan bersih Rp 6,26 triliun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan