Genjot Tujuh Akses Jembatan

[tie_list type=”minus”]Akses Pembangunan, Prioritas Baru Dua[/tie_list]

bandungekspres.co.id– PT PLN Unit Induk Pembangunan VI terus menggenjot pembangunan akses jalan baru menuju daerah megaproyek PLTA Upper Cisokan di Kecamatan Cipongkor dan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Hal ini dilakukan agar pada akhir Desember 2015 terus capaian pembangunan bisa memenuhi target.

Bersamaan musim hujan, saat ini pembangunan ada sedikit kendala oleh cuaca dan medan ekstrem. Dengan kondisi itu, alat berat untuk pengerjaan proyek tersebut pun sulit diturunkan lantaran harus melalui medan yang curam serta dua sungai.

Manager Bidang Hukum, Komunikasi, dan Pertanahan PT PLN Unit Induk Pembangunan VI Kateni menyatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembangunan. Kendati dihadapkan dengan cuaca yang kurang mendukung. Namun dia optimistis pembangunan akan sesuai dengan target.

”Memang sedang dihadapkan dengan cuaca. Alat berat susah masuk. Apalagi, sekarang cuaca ekstrem, sehingga cukup menghambat pengerjaan jalan,” katanya kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (11/12).

Akses jalan yang akan dibuka menuju PLTA Cisokan tersebut sepanjang 33,7 kilometer. Ruas sepanjang 27 kilometer itu di antaranya, akses jalan baru yang dibangun dari Cipari, Kecamatan Cipongkor menuju lower dam dan upper dam PLTA Cisokan.

”Targetnya akhir Desember selesai. Sehingga di tahun depan bisa segera diserahkan ke kontraktor utama untuk membangun dua dam di PLTA Cisokan,” paparnya.

Doa mengungkapkan, kontraktor utama tersebut bertugas untuk membangun dua dam di PLTA Upper Cisokan. Dengan demikian, akses jalan baru menuju proyek tersebut dibutuhkan.

Untuk menuju lower dam dan upper dam tersebut, saat ini juga tengah dibangun dua jembatan yang membentang di atas sungai. ”Jembatan yang akan dibangun sebenarnya ada tujuh unit. Namun, sekarang diprioritaskan dua jembatan dulu agar alat berat bisa masuk,” katanya.

Kecuali pembangunan akses jalan, lanjut Kateni, masalah teknis lainnya terkait dengan pembangunan PLTA Upper Cisokan seperti ganti rugi lahan warga yang terdampak saat ini sudah hampir rampung.

Menurut dia, sekitar 94 persen warga setempat sudah menerima pembayaran ganti rugi lahan mereka. ”Saat ini masih ada sekitar 20-an warga yang masih belum menerima pembayaran ganti rugi di daerah Cibima. Namun, saat ini sedang dalam proses pembayaran,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan