Fans Kecewa Madrid Terlalu Defensif

MADRID – Hasil imbang derby Madrid di Vicente Caldero membuat pelatih Real Madrid Rafael Benitez jadi sorotan publik. Di dunia maya, misalnya, fans Madrid mengritik strategi Benitez saat menghadapi Atletico. Alur permainan Madrid dinilai kelewat konservatif. Bahkan, Madrid cenderung defensif.

Kritik itu mencuat setelah melihat gaya permainan Madrid yang condong menunggu di pertahanan sendiri. Di lini tengah, permainan konservatif dan pragmatis ala Benitez terlihat jelas lewat keputusannya dalam memilih pemain. Ia lebih menyukai menumpuk gelandang petarung seperti Casemiro di lini tengah ketimbang memainkan gelandang serang seperti Gareth Bale.

Strategi substitusi Benitez juga tak luput dari kecaman. Fans tidak senang tatkala Benzema ditarik ke luar pada menit 77 dan digantikan Mateo Kovacic. Ekses pergantian tersebut cukup jelas. Atletico mendominasi serangan di menit-menit terakhir pertandingan. Puncaknya, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalui gol Luciano Vietto pada menit 83.

Secara statistika, barisan pertahanan Madrid lumayan oke karena baru kemasukkan satu gol. Namun, di saat bersamaan Atletico membombardir Madrid. Setidaknya, pasukan Diego Simeone itu melepaskan 18 tembakan ke arah gawang Keylor Navas. Lima tendangan di antaranya membuat Keylor Navas harus jatuh bangun. Fakta inilah bikin fans Madrid kecewa.

”Real Madrid tak bisa bermain di pertahanan mereka sendiri setelah unggul satu gol. Mereka hanya mengandalkan counter attack di saat pertandingan tersisa 10 menit. Dengan fokus pada pertahanan, kami kehilangan mentalitas menyerang dalam tim. Real Madrid harus memainkan sepak bola menyerang,” komentar salah satu fans dalam berita yang ditulis MARCA.

Salah satu perbincangan paling hangat adalah keputusan kontroversial Benitez. Ia menarik ke luar Benzema. Total, hingga jornada ketujuh, sudah lima kali striker tim nasional Prancis itu ditarik ke luar di tengah pertandingan. Tidak hanya fans yang mengomel. Benzema sendiri juga kecewa. Namun, sebagai pemegang otoritas teknis, Rafa tetap Rafa. Ia tetap mengatakan, penarikan Benzema tidak membuat penampilan Madrid memburuk.

”Saya tidak beradu argumentasi dengan Karim. Ia boleh saja merasa kesal, tapi kami tetap bekerja sama. Tak ada satu pun masalah antara kami selain 200 kicauan di twitter dan 300 website lain yang mempermasalahkan ini,” ungkap Rafa. Rafa memang terkenal sebagai pelatih yang doyan ganti formasi. Beberapa hari lalu, misalnya, ia mengatakan, tidak ada jaminan bagi siapa pun untuk selalu masuk dalam line up Real Madrid, kecuali Cristiano Ronaldo. Nah, lo. (ish/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan