Enam KK Terpaksa Ngungsi ke Masjid

bandungekspres.co.id– Banjir yang melanda Kampung Cieunteung Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah hingga kini belum juga surut. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, enam kepala keluarga (KK) saat ini memutuskan untuk mengungsi di masjid. Sementara lainnya, bertahan di rumahnya.

Berdasarkan informasi, ketinggian banjir di Cieunteung mencapai tidak lebih dari 80 sentimeter pada Jumat (11/12) sore. Tercatat, enam KK yang mengungsi tersebut di antaranya keluarga Sudia, 65; Dadang, 42; Iman, 31, Anah, 52; Acih, 54; dan Ramdan, 26. Total 20 orang mengungsi di masjid tersebut.

Di antara para pengungsi itu, terdapat anak-anak. Salah satunya Siti Fatimah. Bocah berusia satu tahun tersebut dilahirkan di pengungsian GOR Kelurahan Baleendah karena alasan yang sama, banjir Cieunteung.

”Kami sudah hubungi pihak kelurahan. Untuk sementara Gor tersebut belum bisa dipakai. Aula kelurahan bisa dipakai tapi cukup untuk 10 keluarga,” kata Sudia di tempat pengungsian, kemarin (11/12).

Dia mengatakan, alasan mengungsi tersebut sebenarnya tidak logis. Sebab, harus mengalah karena dipakai KPU untuk logistik Pilkada.

”Untuk transportasi warga pun menggunakan perahu atau berjalan kaki menerjang banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Baleendah, Kompol Suhari mengatakan, pihaknya terus bersiaga dalam menghadapi banjir seiring dengan mulai seringnya hujan besar turun di Kabupaten Bandung. Petugas pun disiagakan di Taman Kota Baleendah.

”Kita buat pos di taman kota juga tenda pengungsian, nanti akan dibantu personel Polres Bandung dan Polda Jawa Barat,” katanya.

Suhari menjelaskan, petugas di posko banjir akan membantu evakuasi warga yang akan mengungsi ke lokasi-lokasi pengungsian. Pihaknya menyiapkan rakit dan tiga kendaraan untuk membantu porses evakuasi jika diperlukan.

”Warga memang sudah terbiasa dengan banjir, tapi tetap kita imbau untuk segera mengevakuasi diri. Terutama keluarga yang mmpunyai anak kecil,” tuturnya.

Untuk pngungsian, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan Lurah Baleendah. ”Ada tujuh titik pengungsian, tiga di antaranya GOR Inkanas, Gor KNPI dan Aula Kelurahan,” jelasnya.

Ketua RW 20 kampung Cieunteung Jaja mengatakan, banjir mulai menggenangi wilayahnya sejak pemungutan suara Pilkada Kabupaten Bandung, Rabu (9/12) lalu. Saat itu, ketinggian air sudah mencapai 80 sentimeter.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan