Emil Minta Masyarakat Waspadai Api

Imbau Warga Memiliki APAR di Rumah

Buah batu— Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta masyarakat membantu meringankan tugas pemadam kebakaran. Sebab, tugas petugas itu dinilai tidak hanya memadamkan api, tapi juga dilibatkan dalam penanggulangan bencana banjir, pohon tumbang, dan lain-lain.

’’Banyak terjadi kebakaran di wilayah Kota Bandung penyebabnya oleh manusia sendiri,’’ tutur Ridwan Kamil saat menghadiri HUT ke 96 pemadam kebakaran se-Jawa Barat di Lapangan Tegallega, kemarin (12/3).

Salah satu upaya membantu itu sendiri, kata dia, bisa dilakukan sejak di lingkungan rumah. Di antaranya, pemilik rumah harus sering mengecek kondisi aliran listrik. Di samping itu, setiap rumah atau bangunan toko dan lain-lain harus memasang listrik sesuai dengan standar. Acuan utamanya, demi keamanan bersama.

’’Saat memeriksa itu juga sebaiknya melibatkan orang di bidangnya. Sehingga sedini mungkin bisa mengantisipasi konsleting arus listrik. Jika ternyata sudah rusak, secepatnya diganti,’’ papar pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengatakan, upaya preventif itu tidak hanya memeriksa elemen kelistrikan di rumah. Tapi, sedianya juga ditunjang dengan kepemilikan alat pemadam api ringan (APAR). ’’Jika apinya kecil sebenarnya bisa padam dengan APAR. Tapi kenyataannya, banyak masyarakat yang tidak memiliki apar di rumahnya,” ucap Ferdi.

Dia mengaku miris dengan kondisi saat ini. Sebab, ada perilaku yang sering dilupakan ketika sedang nyaman dan selamat. Sementara baru tersadar ketika celaka dan dalam bahaya. Contohnya, prilaku konsumtif dengan memiliki dua unit handphone dengan harga jutaan. ’’Tetapi di rumah, masyarakat itu tidak punya APAR yang harganya hanya sekitar Rp 500 ribu. Ketika rumah sudah terbakar, baru sadar,’’ tuturnya.

Di bagian lain, Ferdi berharap, di hari jadi damkar, pemerintah ikut memikirkan tempat tinggal para anggota pemadam kebakaran. Pasalnya, hampir 90 persen anggota pemadam kebakaran berpenduduk luar Kota Bandung. ’’Personil pemadam kebakaran Kota Bandung banyak orang Kabupaten Bandung seperti di Dayehkolot hingga Baleendah,” ucapnya.

Sementara ketika dikorelasikan antara jarak dan seringnya kejadian bencana banjir, anggota pemadam kebakaran juga ikut terkena imbas. Salah satunya terlambat dalam mengatasi api ketika ada kejadian kebakaran. ’’Mudah-mudahan rencana membangun Rusunawa untuk anggota damkar segera dapat terealisasi. Sehingga, anggota pemadam kebakaran yang ada di Kota Bandung semangat dalam bekerja,’’ pungkasnya.

Tinggalkan Balasan