Dusun Bambu Diserbu Pengunjung

60 Persen Wisatawan Asal Jakarta

CISARUA – Wiasatawan asal Jakarta mendominasi tempat wisata di wilayah Bandung. Ini terlihat dari tingginya kunjungan wisawatan asal Jakarta pada liburan Imlek ke Dusun Bambu Family Leisure Park di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 60 persen.

Dusun Bambu - bandung ekspres
RAMAI: Sejumlah pengunjung saat menyaksikan pertunjukan Barongsai di Dusun Bambu, kemarin.

Sisanya pengunjung kebanyakan datang dari sekitar Bandung Raya. Hal tersebut diungkapkan Pemilik Dusun Bambu, Ronny Lukito kepada wartawan, kemarin (22/2).

Menurut dia, tingginya pengunjung saat liburan Imlek kali ini, bersamaan dengan hari ulang tahun Dusun Bambu yang pertama. Sehingga, sejumlah hiburan yang ditampilkan, diupayakan dapat memberikan hiburan yang luar biasa kepada para pengunjung. ”Saya bersyukur kunjungan ke Dusun Bambu yang bersamaan dengan hari ulang tahun antusias dari pengunjung sangat tinggi. Di parkiran juga sudah penuh dengan kendaraan pengunjung,” ungkapnya.

Pada liburan Imlek dan ulang tahun ini, pihaknya memberikan hiburan kepada para pengunjung mulai dari penampilan Barongsai, Wayang Golek, Angklung Mang Ujo, dan beberapa hiburan musik sunda lainnya. ”Memang di luar dugaan pengunjung banyak yang datang juga di luar Jawa Barat. Ini merupakan salah satu bagian promosi kita ke luar Jawa Barat tentang keberadaan Dusun Bambu,” ungkapnya.

Selain itu, dia menngatakan ingin menunjukkan perpaduan budaya asli sunda dengan budaya cina dalam liburan Imlek kali ini.

Menurut Ronny, di lokasi wisata Dusun Bambu, puncak pengunjung terjadi pada Sabtu-Minggu. Sehingga, bertempatan dengan liburan Imlek para pengunjung terlihat ramai. ”Harapan saya yang paling penting Dusun Bambu dapat berkah. Saya juga berharap dukungan masyarakat terhadap Dusun Bambu semakin tinggi,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar mengatakan, Dusun Bambu yang berlokasi di wilayah KBU, konsep wisatanya sangat ideal. Sebab, kata orang nomor dua di Jawa Barat ini, pihak pengelola justru menjalankan fungsi dari teknologi dan ekonomi kreatif tanpa merusak lingkungan.

”Ini kawasan strategis dalam resapan air. Ini salah satu tempat yang ideal yang dapat menampung banyak orang,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan