Dua Korban Masih Hilang

[tie_list type=”minus”]Tutup Evakuasi dengan Salat dan Tabur Bunga [/tie_list]

PANGALENGAN – Pencarian korban longsor Pangalengan, Kabupaten Bandung resmi dihentikan kemarin (19/5). Setelah melalui dua kali masa tanggap darurat. Atau, empat belas hari sejak 5–18 Mei 2015.

Penutupan ditandai dengan salah gaib dan tabur bunga di lokasi kejadian. Dilakukan para relawan dan keluarga korban. Meski begitu, masih ada dua korban yang belum ditemukan di daerah longsor, di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan. Mereka adalah Ayi Suherman, 41, dan Asep Juju, 69.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan menjelaskan, seluruh tim evakuasi gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, dan polisi telah berupaya mencari korban. ’’Tapi, dari sembilan orang yang tewas, hanya tujuh yang berhasil ditemukan,’’ kata dia di lokasi Selasa (19/5).

Marlan memohon maaf kepada keluarga korban yang tidak berhasil ditemukan. Sebab, sampai pencarian di titik terakhir pun tidak menuai hasil memuaskan. Kendala yang dihadapi tim evakuasi adalah luasnya area pencarian, yang mencapai 13 hektare.

Selain luas, kata dia, lokasi pencarian berupa lumpur yang cukup dalam, sehingga menyulitkan. Tak hanya itu, informasi dari tim evakuasi terkait keberadaan korban tertimbun beragam. Dari situ, pihaknya sudah melakukan segala cara untuk bisa menemukan. Tapi, hingga kemarin, dua korban tersebut tidak bisa ditemukan.

Untuk wilayah pemukiman di Kampung Cibitung, telah diratakan sejak Senin (18/5) kemarin. Kata Marlan, kini tinggal satu bangunan saja yang belum dihancurkan, yakni masjid. Berdasarkan keterangan Badan Geologi, kampung Cibitung masuk zona merah. Karena itu, memang harus dikosongkan dari area pemukiman.

Pihaknya juga menginginkan agar area pemukiman tersebut dijadikan hutan konservasi. Meski diakui, area tersebut sangat terjal sehingga cukup sulit untuk dibuat vegetasi. ’’Ini yang sangat berpengaruh pada kondisi geografis di sini,’’ terang dia.

Menurut Marlan, keluarga korban yang tidak ditemukan pun sudah ikhlas. Mereka sudah membuat pernyataan tertulis yang disimpan kepala desa. Pihak kepala desa juga bakal mengirimkan penyertaan surat resmi kepada keluarga korban, terkait hasil akhir pencarian. ’’Keluarga korban sudah ikhlaskan,’’ ujar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan