DPRD Desak PLN Segera Aliri Listrik

PADALARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung Barat mendesak PT PLN untuk menyediakan listrik ke beberapa wilayah yang belum terjangkau di Bandung Barat. PLN pun diminta untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Bandung Barat terkait hal itu.

”Kita tidak mau tahu, seluruh masyarakat Bandung Barat harus menikmati listrik. Masalah teknis, silahkan berkoordinasi dengan pemda Bandung Barat,”ucap Ketua DPRD Bandung Barat Aa Umbara Sutisna kepada Bandung Ekspres kemarin (27/8).

Listrik
ISTIMEWA

TANPA CAHAYA: Anak-anak belajar di bawah lampu penerangan cempor karena tidak teraliri listrik. Untuk itu, DPRD meminta PLN buat jaringan di pelosok.

Menurutnya, selama ini PLN sudah memperoleh banyak keuntungan dari berdirinya PLTA Saguling dan Cirata di Bandung Barat. Baiknya mereka pun harus memprioritaskan daerah-daerah di KBB yang belum mendapatkan fasilitas penerangan listrik.

Ia pun mengakui, beberapa daerah di KBB, terutama yang berdekatan dengan pembangkit listrik masih kesulitan akses listrik. Seperti di Kecamatan Saguling dan Cipeundeuy. Melihat kondisi teesebut, dirinya menuntut kepekaan dari PLN dalam persoalan listrik di Bandung Barat.

”Kan PLN ngeruk duit dari kita. Istilahnya mah usahanya ngambil area Bandung Barat, dari Saguling dan Cirata itu. Ini sudah berapa sih per tahunnya. PLN untungnya kan enggak sedikit,” kata dia.

Menurut Umbara, PLN tentu mampu menyediakan pasokan listrik yang cukup di KBB. Sebab, ada program corporate social responsibility (CSR) yang bisa digunakan oleh perusahaan plat merah tersebut. Selain itu, kata dia, pemerintah Bandung Barat juga harus tanggap dalam persoalan ini. ”Jangan sampai ada masyarakat kita yang tak mendapat penerangan,” ujar dia.

Pihaknya juga meminta PLN agar aktif berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Koordinasi di antara pemerintah kabupaten dan PLN dinilai penting untuk meninjau persoalan pemenuhan listrik di KBB secara mendalam. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat KBB yang tidak memiliki penerangan.

”Harusnya koordinasi yang benar, bagusnya seperti apa. Atau bisa dari CSR-nya kan bisa. Hari gini masih ada yang seperti itu, malu kita,” kata dia.

Tinggalkan Balasan