Doa Bersama untuk Angeline

CIDADAP – Kasus pembunuhan sadis yang menimpa gadis kecil Angeline, membuat siapapun yang mendengar kisahnya amerasa pilu. Bukti kekerasan yang terjadi pada tubuh mungilnya, dan kondisi penemuan jasad yang tidak wajar, menimbulkan reaksi nasional. Sejumlah wilayah di Indonesia mengadakan doa bersama untuk almarhumah Angeline, termasuk di Kota Bandung.

ANGELINE
FAJRI ACHMAD NF. / BANDUNG EKSPRES

TURUT PRIHATIN: Siswa SD Darul Hikam memerhatikan potret Angeline dalam gelaran aksi simpatik dan doa bersama untuk Angeline di halaman Masjid Darul Hikam, Jalan Ir. H. Djuanda, kemarin (11/6). kegiatan ini bermaksud mengajarkan kepekaan dan menumbuhkan rasa simpatik.

Hal itu dilakukan sekelompok siswa SD Darul Hikam. Melalui selebaran kertas, mereka menyebar doa kepada warga yang lewat. Kepala SD Darul Hikam Wawat Widiarty menjelaskan, gerakan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Ini juga merupakan cara sekolah untuk menanamkan taqwa character building.

Menurut Wawat, anak adalah amanah dari tuhan. Sehingga, harus betul-betul dijaga. Hal ini sesuai dengan Alquran dan hadist. ’’Kemudian kita juga paham undang-undang perlindungan anak. Bahwa anak itu mempunyai hak asasi, hak untuk tidak mendapat diskriminasi dan kekerasan,’’ jelas dia kepada wartawan di SD Darul Hikam, Jalan Ir. H. Juanda kemarin (11/6).

Mengenai kasus Angeline, Wawat menilai, termasuk contoh buruk perilaku orangtua. Kasus ini bisa menjadi peringatan bagi para orangtua atau siapapun untuk tidak melakukan kekerasan pada anak. ’’Itu katanya tetangga juga sudah tahu bahwa Angeline sering dimarahi oleh ibunya. Nah itu, kalau kami, pihak sekolah itu, jika ada kejanggalan pada siswa sekecil apa pun, kami biasanya segera mengkoordinasikan dengan orang tua. Atau kami panggil orangtuanya untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya,’’ jelas Wawat.

Rasa prihatin juga datang dari salah satu siswa SD Darul Hikam, Naura Sumantri. Menurut dia, seharusnya Angeline lebih disayang, karena anak angkat. ’’Terus harus lebih diurus jangan sampai terlantar, terus harusnya ibunya bertanggungjawab juga sama dia,’’ ujar dia.

Sementara itu tanggapan kritis juga dikatakan salah satu siswa SMP Darul Hikam Farel Muhammad. Dia mengatakan, sangat kecewa orangtua angkat yang seharusnya menjaga dan merawat Angeline, malah ikut memperlakukan dia secara kasar. Dia juga mengaku, kecewa dengan sikap orangtua asuh Angeline. Dia berharap, pelaku penganiayaan dan pembunuhan Angeline, dihukum setimpal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan