Disdik Tunggu Lelang

[tie_list type=”minus”]Pembagian Ijazah dan Rapor Siswa Terlambat[/tie_list]

BATUNUNGGAL – Orang tua semestinya tidak perlu gundah, seandainya sekolah memberikan keterangan yang jelas terkait belum dibagikannya ijazah dan rapor anak didik. Keterlambatan bukan sepenuhnya kesalahan pihak sekolah. Tetapi, memang ada yang harus diselesaikan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

’’Akan ada penyesuaian pengaturan untuk rapor kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana usai memenuhi undangan Panitia Khusus VII DPRD Kota Bandung dalam rangka membahas PJP Wali Kota Bandung 2014 terkait LHP BPK RI kemarin (10/8).

Elih memaparkan, keterlambatan rapor berbasis KTSP lebih banyak disebabkan keharusan mekanisme pengadaan, di antaranya melalui lelang. Hal itu berbeda dengan rapor kurikulum 2013 (kurtilas/K13) yang bentuknya lembaran dan disediakan sekolah masing-masing.

”Rapor KTSP itu perlu pengadaan karena bentuknya buku. untuk transisi 2016 mungkin sama dengan K13. Orang tua siswa masih banyak yang bertanya, mungkin karena belum terbiasa,” sahut Elih.

Sementara, untuk ijazah yang belum dibagikan, Elih menyatakan, lembaran ijazah itu sudah didistribusikan ke sekolah masing-masing. Sekolah tinggal mengisi dan menandatangani.

’’Rata-rata sekolah sedang mempersiapkan, kecuali SMAN 7. Karena kepala sekolahnya meninggal, ijazah yang tersisa dan belum ditandatangani, apa perlu ditarik ke dinas untuk keabsahannya atau ada kebijakan lain. Kita akan selesaikan dalam waktu dekat,” ucap Elih.

Menyoal surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN), siswa mendapatkannya hanya rekap saja, karena bersifat sementara. Namun, setiap siswa harus mendapatkan yang aslinya. ’’Lembar tersebut ditandatangani kepala sekolah. Kalau ada yang perlu cepat untuk sementara cukup dengan keterangan sekolah,” imbuh Elih.

Di tempat yang sama, anggota Komisi D, Asep Sudrajat menukas, dari hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan, semua ijazah sesuai tingkatan sudah di-dropping ke sekolah masing-masing.

Belum dibagikan ke siswa didik, kemungkinan ada keinginan tulisan di ijazah itu ingin baik dan rapi. ’’Tidak perlu ada kegelisahan dalam waktu dekat raport dan ijazah siswa didik akan dibagikan,” urai Asep. (edy/vil)

Tinggalkan Balasan