Disambut Mojang Geulis

[tie_list type=”minus”]Instruksi Presiden untuk Siasati Kebosanan Tamu[/tie_list]

SUMUR BANDUNG – Dalam prosesi penyambutan tamu negara peserta KAA yang akan digelar besok (24/4), para tamu delegasi dan pejabat kenegaraan akan disambut puluhan mojang Bandung. Mereka akan menggunakan kebaya khas Sunda. Ini untuk menyiasati kebosanan tamu saat menunggu di Hotel Savoy Homann sebelum historical walk menuju Gedung Merdeka.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kondisi ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo. ’’Sesuai instruksi presiden, nanti ada tambahan prosesi penyambutan. Dan kita sudah siapkan (segmen) Kegagahan dan Kemuliaan,” jelas pria yang akrab disapa Emil ini ketika ditemui dalam prosesi gladi bersih di Jalan Asia Afrika, kemarin (22/4).

Segmen Kegagahan yang dimaksud adalah devile dari pasukan TNI. Mereka akan membawa bendera dari Asia Afrika. Kemudian, dilanjutkan dengan Kemuliaan, yakni anak-anak memakai baju pangsi sambil membawa umbul-umbul.

Empat rombongan tamu kepala negara Asia-Afrika atau yang mewakilinya akan datang dalam jeda waktu masing-masing 15 menit. ’’Nah, di antara jeda itu kami akan sajikan berbagai pagelaran. Seperti, karnaval di sepanjang Asia Afrika. Jadi biar nggak bosan menunggu, karena 15 menit kali empat itu bisa sampai 60 menit menunggu,” tuturnya.

Saat gladi bersih, rombongan tamu negara dengan empat hingga lima bus berdatangan ke Savoy Homann. Saat mereka turun, batalyon TNI bersiap sambil membawa tiang bendera. Pasukan marching band mulai memainkan lagu, salah satunya Manuk Dadali.

Di tempat yang sama, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim menuturkan, secara keseluruhan persiapan untuk acara KAA telah maksimal. Menurutnya, Kota Bandung sebagai tuan rumah KAA harus memberikan kenyamanan khusus bagi tamu negara. Namun, dia tetap mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk membantu menjaga keamanan dan lingkungannnya masing-masing. ’’Kita kan sebagai tuan rumah. Maka sudah selayaknya untuk memberikan yang terbaik, karena dengan adanya KAA nama negara kita juga ikut menjadi pertaruhan di mata dunia,” tutur Dedi.

Kasubdit Bin Gakkum Polda Jawa Barat AKBP M Agung Suyono Sik menjelaskan jalan yang dilalui para kepala negara dan delegasi KAA. Mulai dari Bandara Husein Sastra Negara – Jalan Pajajaran – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukancana – Jalan LL RE Martadinata – Jalan Merdeka – Jalan Lembong – Jalan Tamblong, lalu Jalan Asia Afrika.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan