Disabilitas Peringati Hari Pramuka

NGAMPRAH – Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang sempurna dan sehat secara fisik saja, tetapi juga melibatkan para penyandang disabilitas. Pada peringatan HUT ke-54 gerakan Pramuka tingkat Kabupaten Bandung Barat. Pembacaan Dasa Dharma Pramuka dilakukan oleh seorang penyandang disabilitas.

Disabilitas Peringati Hari Pramuka
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG BARAT EKSPRES

BERSALAMAN: Bupati Bandung Barat sekaligus Mabicab Pramuka Bandung Barat Abubakar menyalami
salah satu anggota Pramuka dalam peringatan Hari Jadi Pramuka ke-54 di Ngamprah kemarin (27/8).

Adalah Sri Widaningsih, 16, pelajar tingkat SLTP dari SLB Budi Mulya Cililin yang membacakan 10 janji Pramuka tersebut. Putri ke-6 dari 9 bersaudara pasangan Aad admawi dan Adah ini menjadi salah satu dari tiga orang anggota Pramuka yang membacakan teks di hadapan ratusan peserta upacara dan Mabicab gerakan Pramuka KBB, Kakak Abubakar.

Dijumpai beberapa saat setelah upacara peringatan HUT ke-54 gerakan Pramuka tingkat KBB di Lapangan Plaza Mekarsari, Komplek Pusat Perkantoran Kabupaten Bandung Barat, kemarin (27/8) pagi. Sri mengaku senang dan bangga bisa dilibatkan langsung pada kegiatan tersebut meski dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya. ”Saya sangat senang dan bangga bisa diikut sertakan pada upacara ini. Karena saya sama sekali tidak menyangka bisa dilibatkan sebagai salah satu personel upacara ini. Ternyata kami juga bisa membuktikan bahwa kami mampu seperti teman-teman yang sehat,” terangnya kepada wartawan di Ngamprah kemarin.

Sri mengakui, keterlibatan dirinya pada upacara tersebut merupakan penunjukkan langsung oleh panitia, sehingga tidak ada persiapan khusus dalam menghadapinya. Ia juga mengatakan, dirinya sama sekali tidak terhalangi dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya. Melihat hal tersebut, Ketua Mabicab Gerakan Pramuka KBB, Abubakar menuturkan, dalam pembinaan gerakan Pramuka tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang sempurna secara fisik saja, tetapi juga tetap akan menyentuh mereka yang memiliki keterbatasan fisik, terutama yang memiliki potensi dan kemampuan.

”Saya minta para pembina Pramuka di Bandung Barat agar lebih memperhatikan mereka para kaum disabilitas dengan memberikan pembekalan serta pembinaan, sehingga mereka tidak minder dan terus terbina rasa percaya dirinya,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan