Dinas Kesehatan Optimalkan Si Irma Ayu

INDRAMAYU– Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Indramayu masih cukup tinggi. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, pada 2014 angka kematian ibu melahirkan mencapai 54 orang dalam satu tahun dan 2015 (hingga Agustus) sudah mencapai 33 orang.

IBU
ilustrasi

PERIKSA KANDUNGAN: Seorang bidan tengah memeriksa ibu yang sedang hamil. Saat ini angka kematian ibu dan bayi di Indramayu masih sangat tinggi.

Sementara angka kematian bayi yang baru dilahirkan juga cukup fantastis. Pada 2014 lalu jumlahnya mencapai 295 kasus, dan tahun 2015 (hingga Agustus) sudah mencapai 190 kasus.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Pokja Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, yang dilaksanakan di Ruang Ki Sidum Pemkab Indramayu, kemarin (18/9). Pertemuan yang dipimpin Sekda Indramayu, Ahmad Bachtiar SH tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr H Dedi Rohendi MARS, beserta jajarannya.

Sekda mengatakan, tingginya angka kematian ibu dan bayi harus mendapatkan perhatian serius dan ditangani bersama. Untuk itulah keberadaan Pokja Penyelamatan Ibu dan Anak diharapkan bisa menekan angka kematian ibu dan anak.

”Keberadaan pokja ini diharapkan bisa ikut mengawal program peningkatan kesehatan ibu dan anak baru lahir atau Expanding Maternal and Newborn Survival (Emas) yang dicanangkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID),” tandas Bahtiar.

Sementara District Team Leader (DTL) Program Emas kabupaten Indramayu Drs H Dedi Suwesdi MSi mengungkapkan, latar belakang dilaksanakannya Program Emas di Kabupaten Indramayu, karena angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Dia berharap, program Emas yang akan berlangsung hingga Desember 2016 mampu menekan angka kematian ibu dan bayi di Indramayu.

Dedi menjelaskan, ada empat pintu untuk keluar dari kematian ibu. Pertama adalah jangan nikah di bawah umur, kemudian adnya program KB dan kesehatan reproduksi yang bisa mengedukasi masyarakat, selain itu juga adanya Poned dan Ponex.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Dedi Rohendi MARS, didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan Yadi Hidayat menjelaskan, pihaknya juga sedang melaksanakan rogram Si Irma Ayu dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi di Indramayu. Dikatakan, Si Irma Ayu adalah singkatan Sistem Rujukan Maternal Neonatal versi Indramayu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan