Dede Kritik Pelayanan RSUD

Korelasi Pendapatan tak Sebanding Pelayanan

SOREANG – Ketua Komisi IX DPR-RI Dede Yusuf menilai, kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang di Kabupaten Bandung sudah tak laik. Hal ini menurut Dede, melihat dari banyaknya pasien yang terlantar setiap harinya.

Dede Kritik Pelayanan RSUD Soreang - bandung ekspres
KELUHAN PASIEN: Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf didampingi Dirut RSUD Soreang Dr H Iping Suripto (kiri) saat melihat kondisi pasien BPJS yang menunggu ditangani dokter.

Lokasi RSUD yang berada di Ibu Kota Kabupaten dan dibenturkan dengan bentuk pelayanan tersebut, maka tidak sebanding. Padahal, kata Dede, dari penghasilan dengan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), pelayanan seharusnya naik dua kali lipat. ’’Pendapatan di RSUD Soreang Rp 68 miliar. Artinya sudah bagus dari segi pendapatan. Tapi, pelayanan masih sangat kurang karena keterbatasan lahan,’’kata Dede di sela kunjungannya, kemarin (10/3).

Dede mengatakan, seharusnya anggaran kesehatan di Kabupaten perlu ditingkatkan. Meski, kalaupun ditingkatkan, tempatnya sudah tidak ada lagi. ’’Antara ruang pasien dan parkiran sudah berdesakan. Memang harus di relokasi,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan itu,di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Dede sempat berbincang dengan sejumlah pasien yang tengah menunggu. Salah seorang pasien Ina, 40, warga Soreang mengaku sudah berjam-jam menunggu di IGD RSUD Soreang untuk ditangani dokter. Namun karena IGD penuh, dirinya terpaksa menunggu hingga sore dan belum mendapat perawatan.

Ina mengaku, dia sudah datang ke rumah sakit sejak pagi hari. Dia pun menangis saat menceritakan penyakit yang dideritanya dan kurangnya pelayanan dari pihak rumah sakit. ’’Ini bagian perut saya sakit. Dari tadi disuruh nunggu sambil duduk. Mau tiduran juga tidak ada tempatnya. Katanya sudah penuh,’’ ujar Ina.

‪Pengalaman menunggu selama berjam-jam ini, diakui Ina, bukan kali pertama dirasakan. Dia sudah beberapa kali dirawat di RSUD Soreang dengan bentuk pelayanan yang sama: menunggu tanpa kepastian kapan dirawat. ‪’’Bisa dilihat sendiri ada yang dirawat di lorong karena ruangan penuh. Banyak juga yang kayak saya dilama-lamain dapat penanganannya,’’ katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan