DBD Mewabah, Dinkes Pantau Genangan Air

SUKAJADI – Musim kemarau membuat perkembangan jumlah nyamuk meningkat. Beberapa kawasan yang biasa dialiri air akhirnya kering, dan menyisakan genangan-genangan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Alhasil, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mewabah.

Di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, tercatat dari Januari hingga 30 Juli 2015, sebanyak 250 orang yang mendapat perawatan. Bahkan, ada satu orang anak yang meninggal karena DBD. Bila diruntut jumlah yang kena penyakit DBD, pada Januari ada 36 orang, Febuari 34 orang, Maret 52 orang, April 23 orang, Mei 47 orang, Juni 27 orang, dan Juli 31 orang. Berdasarkan data dari RSHS pada tahun 2013, ada 876 orang yang dirawat, pada tahun 2014 ada 354 orang.

Untuk menangani hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tetap memberikan pengewasan dan penanganan terhadap genangan air. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanegara.

Menurut Ahyani, pengawasan di masa kemarau sudah pasti meningkat. Pihaknya tetap lakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk membasmi sarang nyamuk. ’’Itu meningkat tentu, karena data RSHS itu RS rujukan se-Jabar ya, memang angkanya semakin tinggi. Kita juga menebar abate ke titik genangan air dan beberapa langkah lain sebagai bentuk pencegahan,’’ kata dia kepada Bandung Ekspres kemarin (31/7).

Selain itu, dinkes sudah mempersiapkan foging bagi beberapa wilayah yang menjadi endemi. Beberapa kawasan memang sudah dipantau, dan bila perlu melakukan foging, masyarakat   Bisa langsung menghubungi pihak puskesmas terdekat. ’’Kami juga memantau seluruh fasilitas kesehatan setiap minggu untuk meredam kasus demam berdarah,’’ kata dia. (fie/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan