Damkar Sebut Rawan Kebakaran karena Human Error

BAROS – Peristiwa kebakaran yang terjadi Kota Cimahi dan wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami peningkatan dibanding dengan tahun lalu. Ada banyak faktor yang menyebabkan kebakaran di wilayah tersebut meningkat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi, Herry Setiawan mengaku, saat ini ada peningkatan kasus kebakaran. Pada tahun lalu, berjumlah 26 peristiwa kebakaran. Sedangkan, pada tahun ini, sampai 10 September 2015, total kasus kebakaran sudah ada 53 peristiwa.

”Total kasus kebakaran ini dari dua wilayah, Cimahi dan KBB, tapi juga termasuk permintaan bantuan terhadap peristiwa kebakaran baik itu di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat,” Katanya.

Hal tersebut karena terdapat forum pemadam kebakaran di wilayah Bandung Raya. Dengan demikian, di mana pun ada kebakaran, pos damkar yang terdekat harus segera memadamkan kebakaran tersebut. ”Di mana pun itu terjadinya kebakaran, kita akan mengirimkan petugas untuk membantu pelaksanaan pemadaman kebakaran,” katanya.

Dijelaskan Herry, tingginya intensitas kebakaran di tahun ini kebanyakan disebabkan oleh faktor human error. ”Jadi unsur manusia memegang peranan penting atas terjadinya kebakaran ini,” ujarnya.

Oleh Karena itu, lanjut Herry, pihaknya tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan. Kegiatan sosialiasi itu terus dilaksanakan dari mulai tingkat kelurahan, babinsa, dan juga linmas.

Herry menambahkan, untuk kegiatan sosialisasi di perusahaan, juga akan pada bulan ini. ”Tujuannya, memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana caranya untuk mendeteksi potensi kebakaran sehingga bisa ditanggulangi secara dini,” tambahnya.

Menurutnya, musim kemarau yang terus melanda selama empat bulan belakangan ini juga ikut berkontribusi memicu terjadinya kebakaran. ”Kemarau ini menjadi salah satu potensi kebakaran, tapi bukan penyebab awal. Misalnya karena gesekan benda-benda kering, atau rumput ilalang. Yang akhirnya kepanasan sehingga menimbulkan api,” terangnya.

Pada musim kemarau seperti sekarang ini,lanjut Herry, angin yang datang akan lebih kencang sehingga, memudahkan penyebaran api pembakaran. Terlebih, jika ada warga yang tengah membakar sampah ataupun rumput ilalang pada musim kemarau ini, itu tentunya sangat berbahaya dan berpotensi terjadinya kebakaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan