Cyclist Indonesia Ikut Rasakan Rute Penentu Tour de France 2015

[tie_list type=”minus”]Setelah Menanjak di Alps, Jajal Jalan Bebatuan Belgia[/tie_list]

SEBANYAK 16 cyclist terbang ke Prancis, mengikuti etape-etape penentu Tour de France 2015 bersama Jawa Pos Cycling dan Rapha. Tiga belas dari Indonesia, dua dari Malaysia, dan satu dari Singapura.

Cyclist Indonesia
JAWA POS PHOTO

DARI INDONESIA: Dari kiri: Cipto S. Kurniawan, John Boemihardjo, Yudy Hananta, Azrul Ananda, dan Tonny Budianto. Mereka diantara dari 13 cyclist dari Indonesia yang mengikuti etape-etape penentu Tour de France 2015.

Sejak 2012, setiap tahun selalu ada rombongan cyclist Indonesia yang mengikuti even-even cycling terbesar dunia. Tahun pertama itu ke Tour de France, diikuti Tour of California (2013) dan Giro d’Italia (2014).

Selain menyaksikan lomba dan merasakan kehebohan atmosfernya, para cyclist itu juga menjajal rute-rute lomba, bersepeda dengan para bintangnya, atau mengunjungi tempat-tempat khusus, seperti pabrik merek sepeda kondang.

Tahun ini, rombongan kembali ke Tour de France. Bila pada 2012 menjelajahi pegunungan Pyrenees, maka tahun ini bergeser lebih ke timur, ke kawasan Alps.

Rombongan berangkat kemarin (21/7), mendarat di Jenewa hari ini (22/7). Sehari di ibu kota Swiss, rombongan lantas dijemput tim Rapha (dari produsen apparel high-end cycling Inggris) menuju Grenoble, Prancis, dan naik menginap di puncak Alpe d’Huez.

Tanjakan Alpe d’Huez disebut sebagai yang paling terkenal di dunia, dan tahun ini dijadikan tanjakan penentu juara TdF 2015. Pada Sabtu, 25 Juli nanti, Etape 20 akan berakhir di Alpe d’Huez. Walau lomba secara resmi baru berakhir di Paris pada 26 Juli, pemenang sudah akan ditentukan di Alpe d’Huez.

Selama di Alps, para cyclist akan merasakan beratnya bersepeda menaklukkan tanjakan-tanjakan kondang di sana. Tentu juga merasakan serunya Alpe d’Huez. Dari sana, rombongan menuju Paris untuk menonton etape penutup di Champs-Elysees. Lantas berlanjut ke Belgia, merasakan rute jalan berbatu Tour of Flanders. Lomba itu juga termasuk paling kondang di dunia, biasanya diselenggarakan di bulan April.

Tidak ketinggalan, selama di Belgia, rombongan akan mengunjungi markas kerja (service course) Team Sky. Walau berlisensi Inggris, tim yang dibintangi Chris Froome itu memang bermarkas di Belgia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan