Cieunteung Kembali Terendam

Warga Baru Mengungsi Jika Air Sudah Satu Meter

bandungekspres.co.id– Luapan air dari Sungai Citarum kembali menggenangi Kampung Cieunteung Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Saat ini ketinggian air sekitar 80 sentimeter, namun ratusan warga di kampung tersebut masih bertahan di rumahnya masing-masing.

Pihak Polsek Baleendah saat ini bersiaga dan mengirimkan perahu ke wilayah Cieunteung untuk evakuasi para warga. Kapolsek Baleendah Kompol Suhari mengatakan, setelah melakukan patroli dan tau wilayah Cieunteung, pihaknya langsung membawakan perahu yang sudah disiapkan oleh Kapolres Bandung untuk evakusi para warga.

”Kami patroli sekaligus melakukan evakuasi warga. Jika saja ketinggian air terus naik, warga harus segera meninggalkan rumahnya. Nah sekarang juga, walaupun ketinggian air baru sekitar 80 sentimeter, kami sudah meminta warga untuk segera menuju pengungsian,” kata Suhari saat pemantauan banjir, kemarin (25/11) malam.

Suhari juga menjelaskan, beberapa lokasi pengungsian memang telah disiapkan. Di antaranya GOR Inkanas dan Gor KNPI. ”Jika air tiba-tiba besar dan merendam pemukiman warga (di Kampung Cieunteung, Cigosol, Andir dan lainnya), pengungsian untuk mereka sudah disiapkan,” jelasnya.

Ketua RW 20, Jaja mengungkapkan, air mulai masuk kampung mereka kemarin sekitar pukul 15.00. Guyuran hujan deras yang terjadi di hulu Sungai Citarum serta disekitar Bandung Raya, jadi penyebabnya. Akibatnya, air dari Sungai Citarum meluap dan masuk Kampung Cieunteung yang memang berada di tepi Citarum dan posisinya lebih rendah.

”Sebenarnya kemarin malam juga air sudah masuk ke pemukiman dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter. Namun tadi siang surut lagi, eh sorenya hujan besar air datang lagi, sekarang tingginya sekitar 80 sentimeter,” ungkap Jaja.

Dia mengatakan, warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Sebab, mereka menganggap, ketinggian air masih dalam tahap wajar. Biasanya, kata dia, warga mulai mengungsi jika ketinggian air berada di atas satu meter.

”Kebanyakan masih bertahan di rumah masing-masing. Kalau yang sudah ngungsi ada sekitar 4 KK, mereka ngungsi di lantai dua masjid di kampung ini. Mereka lebih dulu ngungsi karena memang rumahnya lebih rendah jadi sudah terendam,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan