[tie_list type=”minus”]Miliki Hampir 200 Sambungan[/tie_list]
CIMAHI – Perbaikan sarana lingkungan di Kelurahan Cibabagt Kecamatan Cimahi Utara dilakukan dengan kegiatan sanitasi komunal.
”Pada 2015 ini, di Kelurahan Cibabat ini lebih banyak kegiatan sanitasi komunal dengan skala mendekati 200 satuan sambungan rumah,” terang Wali Kota Cimahi Atty Suharti, SE, di sela-sela perlombaan Kelurahan Tingkat Jawa Barat di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, kemarin (18/5).
Sejak 2003, kata Atty, di Kelurahan Cibabat didominasi pemukiman perumahan. Nah, salah satu upaya untuk tetap memiliki kualitas yang baik, maka warga pun berupaya memperbaikan lingkungan. Seperti perbaikan jalan setapak dan penghijauannya. Kemudian, kebersihan dengan bank sampahnya, serta sanitasi di tengah keterbatasan lahan.
Atty melanjutkan, program ini selaras dengan memiliki misi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus menjaga tidak terjadi kecemburuan sosial yang akan menimbulkan konflik social. Sebab, dengan program ini penduduk dikepadatan pun akan memilki sarana prasarana relatif memadai.
”Jika warganya sehat, maka akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan. Di samping itu, dengan memberikan kenyamanan, maka itu juga akan menjadi daya tarik usaha ekonomi kecil terutama makanan dan minuman yang berpengaruh pada peningkatan daya beli,” papar Atty.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Cibabat Arie Bachtiar mengatakan, kelurahan yang dipimpinnya juga memiliki Purigadis: pelatihan dan terapi keluarga disabilitas. Ini adalah upaya memberikan keahlian bagi keluarga dengan kebutuhan khusus.
Selain itu, di kelurahan tersebut juga memiliki Taman Cibabat Motekar. Itu adalah wahana multiguna yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Di antaranya pengembangan botanical garden, tempat pendidikan composting hingga monumen pohon.
Kemudian, ada juga Himpaudi yang dijadikan tempat bermain anak, tempat konseling anak yang diasuh oleh lembaga kemasyarakatan. Sementara itu, untuk melangkapi sarana pendidikan, Kelurahan Cibabat juga memiliki perpustakaan umum dengan jaringan wifi dan alat peraga edukatif.
”Kami juga memiliki Gersapa (gerakan sadar pajak). Serta beragam inovasi dilakukan dengan menggerakkan swadaya dan partisipasi masyarakat secara optimal. Alhamdulillah, ini berdampak pada penguatan relasi sosial antar masyarakat hingga antar wilayah melalui berbagai forum yang kami gagas,” tandas Arie. (mgc2/rie)
