Cerita Perjuangan Berjilbab di Amerika

PEMERAN utama Acha Septriasa dibuat terharu ketika menyaksikan film terbarunya Bulan Terbelah di Langit Amerika. Hal tersebut lantaran begitu berat perjuangan yang dilakukannya demi film garapan Rizal Mantovani itu.

Acha Septriasa
Acha Septriasa

Selama proses syuting di Amerika Serikat, pemeran Hanum itu mengaku banyak tantangan harus dijalani. Salah satu yang terberat yakni menghapal naskah panjang dalam bahasa Inggris.

”Pengalaman syuting penuh perjuangan, segala macam diusahakan. Aku banyak main film tahun ini, aku prepare, tetapi di sini aku kesulitan karena banyak dialog bahasa Inggris,” kata Acha Septriasa usai press screening di XXI Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Bukannya tidak mempersiapkan diri, perempuan 26 tahun itu menyebut kendala yang dialami lantaran banyak perubahan di bagian dialog. Sehingga membuatnya harus menghapal ulang. Karena butuh berulang kali, hal tersebut sampai menyebabkan Acha menangis. ”Tanggung jawab kita besar banget, karena aku nggak siap hapalin jadi nangis di lokasi,” lanjutnya.

Beruntung para aktor dan aktris lainnya, seperti Abimana, Nino Fernandez, Rianti Cartwright, dan Hannah Al Rashid selalu memberikan bantuan. ”Kita disiapin satu rumah. Kita makan bareng, kita cari solusinya. Ada perubahan dan pencerahan,” kata mantan pacar Irwansyah itu.

Acha Sepriasa mengaku banyak pengalaman seru saat menjalani syuting tersebut. Dia sempat menjadi sorotan orang Amerika Serikat saat proses syuting. Alasannya selama pembuatan film dari novel Hanum Rais tersebut aktris 26 tahun itu harus mengenakan hijab. ”Nggak dipungkiri kalau pakai hijab di sana emang dilihatin terus,” kata Acha Septriasa.

Dia merasa Islam dan hijab masih mendapat stigma negatif di negeri Paman Sam. Terutama sejak tragedi gedung WTC (9/11) dan teror di San Bernardino. ”Padahal ini kan peristiwa sudah beberapa tahun lalu, jadi saya ngerasa kenapa isu itu membawa ke agama. Apalagi pas ISIS kemarin,” ujarnya.

Acha menambahkan, sebenarnya masih banyak cerita kehidupan umat Islam di Amerika yang sampai saat ini mengalami diskriminasi. ”Banyak, tapi enggak terekspose. Saya yang waktu shooting di Grand Zero itu agak malas pakai hijab. Pas makan siang itu sempat mikir apa mendingan gue lepas saja,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan