BPBD Mulai Petakan Titik Rawan Banjir

KARAWANG – Demi mencegah terjadinya bencana banjir yang dapat menyengsarakan ribuan warga pada sejumlah titik rawan banjir, Badan Penanggulangan Bencana melalui tim khusus telah memulai melakukan pemetaan titik rawan.

BPBD Mulai Petakan Titik Rawan Banjir -
ISTIMEWA

MOGOK: Seorang warga berjibaku melintasi cileuncang yang menyebabkan
sepeda motornya mogok. BPBD Karawang mulai memetakan siaga banjir.

Kepala BPBD Karawang, Asip Suhendar menjelaskan, meski saat ini Karawang masih dalam musim kekeringan, namun tidak dipungkiri saat hujan datang kemungkinan besar akan tetap terdapat titik-titik yang tergenang tumpahan air hujan.

”Sementara ini ada 6 jalur yang sudah kami petakan dan sedang kami teliti apakah perlu diperbaiki atau tidak tim yang kita bentuk ini yang akan melaporkan,” jelasnya.

Menurut Asip, 6 jalur yang dipetakan yaitu jalur 1 sepanjang Sungai Cibeet, sementara jalur 2 sepanjang sungai Citarum mulai dari Klari hingga ke Pakis Jaya. Untuk jalur 3. Mulai dari Jatisari hingga ke Cilamaya. Sementara jalur 4 sepanjang sungai Cilamaya. Sedangkn untuk jalur 5 merupakan jalur tengah di sepanjang sungai Jati Sari. Jalur 6 merupakan jalur pesisir pantai Karawang.

”Keenam jalur ini mulai kita kontrol sarana dan prasarana untuk menunjang aliran sungai. Kalau ada yg rusak kita minta dinas teknis untuk memperbaiki. Seperti di Batu Jaya ada tanggul yang amblas kita sudah rekomendasikan untuk diperbaiki,” jelasnya.

Menurut Asip, setiap jalur memiliki kerawanan yang berbeda atas terjadinya banjir. Seperti di jalur sungai Cibeet ada 4 titik rawan banjir. Sedangkan Sungai Citarum ada 7 titik rawan. Untuk itu pihaknya berjanji akan betul-betul melakukan pemetaan secara serius, sehingga penanggulangan dapat dilakukan dengan lebih baik. ”Semakin kita siap maka penanggulangan akan semakin baik juga,” ungkapnya. (jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan