Bidik Kontrak Baru dari LN

bandungekspres.co.id– PT Wijaya Karya (Wika) membidik kontrak baru dari luar negeri (LN) sebesar USD 200 juta. Kontraktor pelat merah ini mengincar kontrak konstruksi di Arab Saudi, Filipina, dan Aljazair. Sekretaris Perusahaan Wika Suradi Wongso mengatakan, perseroan menargetkan kantor perwakilan di Arab Saudi beroperasi akhir tahun ini. Dengan demikian, perseroan dapat menggarap sejumlah proyek hotel dan pusat perbelanjaan yang sudah ditawarkan oleh para mitra strategis di Arab Saudi.

”Dari Arab Saudi, kami targetkan mendapat kontrak hingga USD 100 juta. Sambil mengurus perizinan kantor, kami memantau proyek mana yang potensial. Di Filipina, perseroan menunjuk anak usahanya, PT Wika Beton untuk bisnis ekspor tiang pancang (precast). Izin ekspor juga masih dalam proses. Sesuai rencana, produk precast dipasarkan guna mendukung pekerjaan jalan tol di Filipina,” ujar Suradi melalui pesan elektroniknya, beberapa hari lalu.

Sementara, lanjut Suradi, di Aljazair, perseroan juga bakal ekspansi dengan mengincar proyek jalan tol yang digelar di negara tersebut. Selain itu, mitra strategis di Aljazair juga tengah menawarkan pekerjaan gedung apartemen. ”Di Filipina dan Aljazair, kami harap meraih kontrak senilai total USD 100 juta tahun depan. Kami terus melakukan perhitungan terhadap proyek yang ditawarkan itu. Mekanismenya agak beda dengan di Indonesia. Di luar negeri, kami dapat kontrak dari penawaran,” ujarnya.

Perseroan lebih mudah memperluas ekspansi di Aljazair, lanjut dia, lantaran memiliki kantor perwakilan dan mempekerjakan 50 orang staf. Sebelumnya, perseroan masuk pasar Aljazair dengan menandatangani kontrak konsorsium pembangunan Highway East West Motorway pada 22 Juni 2007. Ketika itu, Wika bergabung dengan konsorsium Jepang yang dipimpin Kajima Corporation.

Highway West Motorway merupakan jalan tol yang melintasi Maroko, Tunisia, Aljazair, Libya, dan Mesir. Wika bertanggung jawab membangun 400 km dari total 8.000 km. Di Aljazair, jalan tol ini membentang sepanjang 1.216 km. ”Di negara-negara ini, kami terus mencari peluang baru. Saat ini, Wika pun terus melanjutkan berbagai proyek konstruksi di Timor Leste dan Myanmar,” jelasnya.

Sekadar diketahui, Wika telah menandatangani kontrak proyek pengembangan baru Bandar Udara Oe-Cusse di Timor Leste senilai USD 92 juta pada 3 Maret 2015. Proyek ini akan dikerjakan selama 690 hari kalender kerja dengan lingkup pekerjaan, meliputi rehabilitasi eksisting bandara, perpanjangan runway dari 1,5 km menjadi 2,5 km, serta pelebaran dan perluasan wilayah bandara agar bisa dijadikan bandara komersial. Pekerjaan bandara tersebut juga meliputi pemutakhiran sistem radar dan navigasi, serta pemutakhiran sistem dan standar keamanan bandara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan