Batu Akik Di Mata Sang Jenderal

[tie_list type=”minus”]Dari Ratusan Ribu hingga Miliaran Rupiah[/tie_list]

Bagi masyarakat Indonesia, mungkin tidak asing lagi dengan nama Syarwan Hamid. Apalagi pada masa-masa berlangsungnya aksi demo mahasiswa dan rakyat menjelang lengsernya Presiden kedua Indonesia Soeharto.

Bubun Munawar, Cimahi

Jenderal berbintang tiga ini, saat menjadi Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi ABRI saat itu, kerap berhadapan dengan para mahasiswa di gedung parlemen. Namun, ternyata, dibalik aktivitas pekerjaaannya sebagai seorang militer dan berlanjut ke dunia birokrasi, pria kelahiran Riau ini ternyata memilki hobi mengoleksi batu, termasuk batu akik.

Batu Akik Syarwan Hamid - bandung ekspres
Bubun munawar/cimahi ekspres
KOLEKSI: Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid (kiri) memperlihatkan beberapa batu yang menjadi koleksinya kepada Ir Fedi Muhammad MT, pemilik Laboratorium Universe Angel, kemarin.

”Awalnya, sekitar 1970-an, sewaktu saya masih berpangkat Letnan, sudah mulai mencintai dan mengoleksi batu. Sebab, batu memiliki keindahan sendiri. Apalagi batu akik bergambar kelihatannya sangat indah,” kata Syarwan Hamid saat berbincang di kediamannya kemarin.

Meskipun mengaku sangat senang dengan batu, tapi Syarwan Hamid tidak cukup mengerti makna apa di balik keindahan batu. Yang menjadi fokus perhatiannya hanyalah pada keindahan dan nilai seni yang terkandung di dalam batu.

”Batu yang saya koleksi ternyata memiliki keseimbangan komposisi warna dan sentuhan seni. Apalagi batu Pancawarna yang banyak saya koleksi. Rasanya ada kepuasan tersendiri saat melihat dan mengamati keindadahan batu ini,” paparnya.

”Bisa berjam jam saya mengamati berbagai macam batu ini,” tambahanya.

Jauh dari situ, di sela-sela tugasnya sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Darat, Syarwan Hamid kerap berburu batu ke sejumlah tempat di tanah air. Bahkan hingga ke luar negeri. Selain karena hobi, hal itu juga untuk mengoleksi kekayaaan budaya yang ada di tanah air. Sebab, jenis dan ragam batu yang ada di Indonesia ternyata lebih banyak dibandingkan di negara lain. Di Tiongkok misalnya, hanya batu Giok yang dikenal. Namun di Indonesia sangat banyak ragam batu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan