Bandung Rentan Kasus Narkoba

SUMUR BANDUNG – Badan Narkotika Nasional telah menyatakan Indonesia dalam status darurat narkoba. Di Jabar kondisinya, memiliki empat juta orang penyalahguna narkotika. Sebanyak 33 orang meninggal setiap hari karena kasus tersebut.

Tes NARKOBA
FAJRI ACHMAD NF. / BANDUNG EKSPRES

CEGAH NARKOBA: Petugas dari BNN melakukan tes urine terhadap warga binaan di Rutan Kebonwaru.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Anang Prananto menegaskan, dari data itu, di Jawa Barat Kota Bandung menjadi wilayah paling rentan terjadi kasus penyalahgunaan narkotika. Karena itu, tingginya angka penyalahgunaan narkotika perlu ditanggulangi dengan penegakkan hukum yang berat bagi para pengedar narkoba. Penyitaan terhadap aset yang terkait dengan hasil tindak kejahatan narkotika, baik finansial maupun material, juga perlu dilakukan.

Bagi para pecandu, kata dia, tidak khawatir untuk melapor dan direhabilitasi ke lembaga rehab yang dikelola negara. Sebab, dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Narkotika menyatakan, seorang pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib melapor dan direhabilitasi. Mereka akan dilindungi untuk tidak diproses secara hukum atau dipenjara. Karena itu, para pecandu narkotika tidak perlu ragu melapor.

Anang menyebut, para pecandu memiliki dua kali kesempatan untuk direhabilitasi tanpa diadili secara hukum. Tapi, rehabilitasi dan proses hukum berjalan jika seorang pecandu tertangkap tangan pada kesempatan ketiga.

’’Contoh Fariz RM. Dia dipenjara karena sudah ketiga kalinya (tertangkap tangan). Tetap, akan mendapat rehab juga di penjara,’’ jelas Anang di Rumah Makan Nasi Cengek, Baraga.

Terkait persoalan ini, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat ikut turun tangan menanggulanginya di Jawa Barat, melalui program Tepung Lawung Kader Keluarga Bahagia. Ketua Penggerak PKK Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan menyatakan, dalam program Tepung Lawung tersebut, para kader akan diberikan pelatihan. Salah satunya mengenai cara mempersiapkan anak memasuki masa pubertas.

’’Di situlah kita bekali tentang beberapa hal yang bisa mengancam masa depan anak, yaitu narkoba, trafficking, HIV/AIDS, pergaulan bebas yang berangkat dari pornografi,’’ jelas Netty saat ditemui wartawan di Aula Timur Institut Teknologi Bandung, Minggu (28/6).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan