Bandung Dalam Persaingan Global

Kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), perlu diapresiasi, tetapi patut diingat jangan sampai menjadi euforia. IPM kota Bandung yang mencapai angka 79, 32 di tahun 2012 (data BPS) secara angka dan peringkat memang mengalami kenaikan dibandingkan IPM Provinsi Jabar sebesar 72.73 bahkan nasional 72,77. ’’Dengan target angka IPM mencapai angka 80 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kota Bandung tahun 2013-2018, itu memerlukan keseriusan,” urai Anggota Badan Anggrana DPRD Kota Bandung Riantono, ST, M.Si.

Riantono, ST, M.Si
Riantono, ST, M.Si

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung

Referensi itu terlihat pada indeks pendidikan Kota Bandung, yang mencapai mencapai 90,08% (2012) dan 90,12 (2013) kesehatan 74,75%, (2012) dan 75,22% (2013) daya beli 66,35%, pertumbuhan ekonomi 8.24%. (Sumber BPS RI)

Sementara indeks Jabar dalam hal pendidikan mencapai 82,55%, indeks kesehatan 72,434%, dan laju pertumbuhan ekonomi 6,21% di tahun yang sama. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa dalam hal Indeks Pendidikan, kesehatan, daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi. ’’Kota Bandung bisa melampaui indeks Jawa Barat,” tukas politikus PDI- Perjuangan tersebut.

Melihat data-data di atas, tentunya sebagai warga Kota Bandung merasa bangga terkait pencapaian pembangunan manusia itu. ’’Tetapi dalam pembahasan IPM, semua pencapaian harus dicermati secara cerdas. Sehingga, tidak hanya membuat euforia sesaat,” imbuhnya.

Karena di balik semua capaian dan kesempatan yang terlihat cerah, harus dilihat kembali bahwa data IPM terbatas pada memperlihatkan keberhasilan lokal. ’’Artinya harus membandingkan pencapaian IPM Kota Bandung dengan kabupaten/kota lainnya,” tegas anggota Komisi C DPRD Kota Bandung ini.

Yang menjadi persoalan meski angka-angka itu terlihat baik, tetapi secara kumulatif IPM kota Bandung masih kalah dibandingkan dengan kota besar lain di ASEAN. Hal itu, menandakan Kota Bandung mempunyai persoalan dalam daya saing global.

Persaingan kerja akan berubah drastis. Dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah barang tentu akan banyak tenaga kerja asing yang akan datang dan bekerja di kota Bandung. Siapkah warga Bandung menghadapi persaingan global tersebut? ’’Jangan lupa bahwa dalam hal harapan pendidikan angka belajar secara lokal mengalami stagnan dalam tiga tahun terakhir,” jelas Riantono.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan